Pertemuan saya dengan Bu Maria selalu meninggalkan kesan hangat sekaligus penuh energi.
Pertama kali saya mengenalnya adalah saat Ibu Zipora—Presiden GROW waktu itu—memperkenalkan kami di BNI.
Dalam obrolan awal, Bu Maria berkata dengan lugas, “Aku tuh pengen nulis buku.” Dari kalimat sederhana itu, perjalanan panjang kami pun dimulai.
Waktu berjalan, dan saya melihat bagaimana padatnya aktivitas Bu Maria sebagai seorang profesional karena itu, saya menawarkan sebuah solusi: membuat pocket book sebagai buku pertamanya. Sesuatu yang simpel, elegan, dan bisa ia bagikan sebagai pengganti kartu nama.
Pocket book itu akhirnya terbit dan menjadi langkah awal yang cantik dalam perjalanan personal branding-nya.
Seiring bergulirnya waktu, Bu Maria kembali menjadi bagian dari perjalanan kami—kali ini sebagai kontributor dalam buku antologi.
Dan hari ini, kami dipertemukan lagi untuk membahas karya berikutnya: buku solo yang akan menjadi black card beliau dimana saya sudah menyiapkan hasil riset dan konsep buku beliau lalu saya presentasi kepadanya.
Konsep buku sebagai black card ini bukan sekadar tentang menuliskan pengalaman.
Buku ini dirancang sebagai pintu masuk peluang baru—menggabungkan identitas beliau sebagai financial planner, perannya dalam komunitas Maxwell, serta jejaringnya di Business Network International.
Semua elemen itu dipadukan untuk satu tujuan: menguatkan branding dan menarik proyek-proyek bernilai karena pada akhirnya, sebuah buku bukan hanya karya. Ia adalah alat meningkatkan trust dan dari trust itulah proyek-proyek baru bermula.
Pertemuan hari ini benar-benar seru. Selain mendiskusikan konsep bukunya, Bu Maria juga mempresentasikan produk yang saat ini beliau kembangkan di dunia asuransi. Saya pun langsung mengenalkannya kepada pimpinan Indscript Creative yang ikut bersama saya untuk membuka peluang kolaborasi.
Entah ke mana langkah berikutnya membawa kami. Yang pasti, BNI sekali lagi menjadi penghubung yang membuka jalur kolaborasi—dan selalu menghadirkan kejutan-kejutan baik.
