Pagi ini, sebelum beraktivitas, saya sempat bertanya pada suami, “Kalau hidup kita sudah tertulis di Lauh Mahfuzh, berarti kita tinggal menjalani saja, kan?”
Suami saya menjawab dengan tenang, “Semua sudah digariskan, tapi doa bisa mengubahnya.”
Kalimat itu menghujam dalam dan seolah Allah ingin langsung menguatkan maknanya, seperti pagi ini dalam perjalanan menuju meeting Ammar Kaayu, perusahaan furniture yang saya kelola saya mendengarkan kisah Ibu muda, Mbak Hiti.
Saya mengenal Mbak Hiti saat mengikuti kegiatan Metanoiac Self-Healing. Apa yang membuat saya terpesona sejak awal pada beliau adalah bagaimana beliau datang bersama lima anaknya.
Lima anak yang tenang, ceria, dan begitu menghormati ibunya. Tidak sedikit pun terlihat lelah dalam diri Mbak Hiti selama dua hari penuh kegiatan. Suaminya pun hadir, membersamai dengan penuh kasih. Keluarga yang indah, yang terasa sangat bertawakal kepada Allah.
Rasa penasaran saya membawa pada wawancara kecil dengan Mbak Hiti. Beliau bercerita, bahwa beliau adalah satu distributor SR,brand kosmetik dan skincare ternama dengan 500 distributor di seluruh Indonesia.Dan Masya Allah, Mbak Hiti berada di 20 besar nasional.
Namun yang membuat saya tergetar bukanlah prestasinya,melainkan cara Allah memelihara setiap langkah hidupnya.
Saat beliau memutuskan hijrah ke Bandung tanpa bekal cukup,Allah hadirkan kemudahan demi kemudahan. Ketika belum punya kendaraan,ada seseorang yang tiba-tiba mentransfer uang untuk membelinya.
Ketika waktunya membayar sewa rumah,ada rezeki yang datang tak disangka-sangka.
Ketika beliau ingin memberangkatkan empat orang (orang tua dan mertua) ke tanah suci,
yang berangkat justru tujuh orang yaitu ditambah beliau, suami, dan si bungsu Ammar.
Secara logika, itu mustahil. Tapi kalau Allah sudah berkehendak — semuanya menjadi mungkin.
Yang lebih menakjubkan lagi, bisnisnya tetap tumbuh meski tanpa iklan, tanpa marketplace,hanya lewat WhatsApp dan semua berjalan lancar karena beliau percaya sepenuhnya pada bismillah dan doa.
Saya belajar banyak hari ini. Tentang bagaimana keyakinan yang kuat dan doa yang tulus bisa menembus batas logika manusia. Tentang bagaimana hijrah yang benar karena Allah akan selalu dijaga oleh-Nya dan penutup obrolan kami membuat hati saya benar-benar bergetar —ternyata Mbak Hiti adalah salah satu pembaca buku saya. Masya Allah, Allah mempertemukan kami dalam lingkar takdir yang penuh makna.
Hari ini saya kembali diingatkan:
Tidak ada kebetulan, yang ada hanyalah rencana Allah yang sempurna dan doa — selalu punya kekuatan untuk mengubah garis hidup kita, jika kita percaya sepenuhnya pada-Nya.
