13.6 C
New York
Kamis, Oktober 9, 2025

Buy now

spot_img

Karakteristik Anak Tunalaras yang Penting Diperhatikan

Info.indscript.com – Rangkasbitung, 01 Oktober 2025

Tunalaras adalah istilah yang merujuk pada anak berkebutuhan khusus, dengan gangguan emosi dan penyimpangan tingkah laku. Terkadang anak tunalaras tidak memiliki toleransi kepada orang lain, mudah melakukan pelanggaran norma-norma sosial, dan sering menimbulkan kesulitan bagi dirinya sendiri atau orang lain. Anak tunalaras juga membutuhkan layanan pendidikan khusus untuk mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Sehingga, mereka bisa hidup di tengah masyarakat dengan baik. Untuk memahami karakteristik ini sangat penting, karena dapat membantu dalam memberikan dukungan yang tepat bagi perkembangan mereka.

Pengertian Anak Tunalaras

Anak tunalaras adalah orang yang menghadapi kesulitan dalam mengatur emosi dan perilaku sosialnya. Mereka cenderung untuk menampilkan tindakan yang melanggar norma dan aturan yang ada di lingkungan sekitar. Hal ini bisa menjadi hambatan dalam menjalin hubungan sosial yang sehat, dan memahami dinamika hubungan dengan orang lain.

Berbagai Karakteristik Anak Tunalaras

Anak tunalaras memiliki ciri-ciri yang khas dalam respons emosional, interaksi sosial, dan pengendalian perilaku. Berbagai karakteristik yang melekat pada anak tunalaras adalah sebagai berikut:

1. Kesulitan Mengontrol Emosi

Anak tunalaras sering kali kesulitan mengatur reaksi emosional mereka terhadap situasi tertentu. Mungkin mereka mudah marah, cemas atau stres tanpa bisa mengelola emosi tersebut dengan baik.

2. Kesulitan Berinteraksi Sosial

Interaksi sosial yang lancar sering kali menjadi masalah bagi anak tunalaras, mereka mungkin kurang inisiatif atau kebingungan dalam membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.

3. Rentan Mengalami Ketegangan atau Kecemasan

Anak tunalaras cenderung lebih rentan terhadap tekanan atau kecemasan, yang mungkin timbul dari situasi sehari-hari. Ini bisa berdampak pada keadaan mental dan emosional mereka.

4. Tidak dapat Mengikuti Aturan Sosial dengan Baik

Mereka mungkin kesulitan untuk memahami dan mengikuti aturan sosial yang berlaku dalam berbagai kondisi, sehingga ketidak cocokan dalam lingkungan sosial.

5. Sulit Memahami Perasaan Orang Lain

Menempatkan diri dalam posisi orang lain atau memahami perasaan mereka, bisa menjadi hal yang menantang bagi anak tunalaras. Ini akan menghambat kemampuan mereka dalam berempati.

6. Minimnya Respons terhadap Perhatian atau Interaksi Sosial

Mereka mungkin kurang responsif terhadap usaha orang lain dalam berinteraksi atau memberikan perhatian, yang dapat mempengaruhi kualitas hubungan sosial.

7. Kesulitan Menyesuaikan Diri dengan Perubahan

Anak tunalaras mungkin akan menujukkan kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan, baik dalam rutinitas maupun lingkungan baru.

8. Tidak Sensitif terhadap Ekspresi Wajah

Kesulitan dalam menangkap isyarat sosial atau bereaksi terhadap ekspresi wajah orang lain, adalah salah satu karakteristik umum pada anak tunalaras.

Klasifikasi Anak Tuna Laras

Mengatakan bahwa anak tunalaras dapat diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut:

  • The semi-socialize child: Anak yang dapat berhubungan sosial, tetapi terbatas dengan keluarga atau kelompoknya saja.
  • Children with minimum socialization capacity: Anak yang tidak memiliki kemampuan untuk belajar sikap sosial.
  • Children with psychotic proceses: Anak yang memerlukan penanganan khusus.
  • Neuorotic behavior: Anak yang dapat berhubungan sosial, tetapi tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri.

Di samping itu, kelompok ahli lain mengklasifikasikan tunalaras berdasarkan dimensi tingkah laku mereka antara lain:

  • Anak yang mengalami kecemasan dan menyendiri.
  • Anak yang kurang dewasa.
  • Karakteristik akademik, hasil belajar di bawah rata-rata, sering membolos, tidak naik kelas, sering melakukan pelanggaran, baik di sekolah maupun di masyarakat.
  • Anak yang mengalami gangguan perilaku.
  • Karakteristik hambatan sosial, emosional, dan fisik.
  • Anak yang agresif untuk bersosialisasi.

Penutup:

Karakteristik anak tunalaras yang perlu diperhatikan adalah gangguan emosi seperti tidak stabil, mudah tersinggung, dan kesulitan mengendalikan diri; gangguan perilaku yang ditandai dengan tindakan agresif, pelanggaran norma, serta tidak mampu membangun hubungan baik atau menyesuaikan diri dengan aturan sosial. Selain itu, mereka sulit untuk memusatkan perhatian, ragu bertanya, dan cemas atau depresi. Memahami karakteristik dapat membantu menyediakan pendekatan yang sesuai dengan mengembangkan kemampuan sosial dan emosional yang diperlukan.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles