Ketika Integritas Menjadi Nafas Seorang Dokter

Review Buku “Integritas Seorang Dokter” karya Daryanto (Penerbit Maghza Pustaka)

Membaca buku Integritas Seorang Dokter karya Daryanto terasa seperti menelusuri jejak langkah seorang manusia yang sederhana, tetapi menyimpan kekuatan besar dalam konsistensi sikap dan pilihan hidupnya. Buku ini tidak sekadar menuturkan kisah seorang dokter bernama dr. Salman, SKM, melainkan juga menggambarkan bagaimana sebuah kehidupan bisa menjadi cermin nilai-nilai integritas yang kerap kita dengar, namun tidak selalu mudah untuk diwujudkan.

Kisah bermula dari latar keluarga dr. Salman di Sumatera Barat. Penulis mengajak pembaca kembali ke suasana kampung halaman dengan nuansa religius dan nasionalis yang kuat. Ayah beliau adalah seorang pejuang yang ikut memperjuangkan kemerdekaan, sementara kakeknya dikenal sebagai ulama terpandang. Dari lingkaran keluarga inilah, nilai kejujuran, keberanian, dan rasa tanggung jawab ditanamkan sejak kecil. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa integritas dr. Salman bukan datang tiba-tiba, melainkan buah dari didikan dan keteladanan lingkungan terdekatnya.

Perjalanan pendidikan Salman menjadi babak menarik yang digambarkan penulis. Masa sekolah di Perguruan Taman Siswa memperkaya pandangan hidupnya tentang nasionalisme. Dari sana, kecintaan kepada tanah air dan rasa tanggung jawab sosial semakin melekat. Saat beranjak dewasa dan menempuh studi di Universitas Gadjah Mada, Salman tidak hanya sibuk menekuni ilmu kedokteran, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial, salah satunya program Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM). Di sinilah, ia memilih jalan yang tidak biasa: mendidik, mengajar, dan melayani masyarakat di pelosok. Keputusan ini menunjukkan bahwa bagi Salman, profesi dokter tidak hanya tentang praktik klinis, tetapi juga soal kontribusi nyata untuk masyarakat luas.

Daryanto menuturkan perjalanan hidup tokoh ini dengan bahasa yang renyah, sehingga kisah yang sejatinya biografis terasa hidup dan inspiratif. Banyak cerita kecil yang menyentuh: bagaimana Salman tetap teguh menjaga prinsip saat berhadapan dengan pilihan sulit, bagaimana ia menolak untuk mengorbankan nilai-nilai demi keuntungan pribadi, dan bagaimana ia tetap rendah hati meskipun memiliki posisi terhormat. Integritas baginya bukan slogan, melainkan napas yang membimbing langkah sehari-hari.

Yang menarik, buku ini juga memperlihatkan sisi “manusiawi” dari dr. Salman. Ia digambarkan sebagai pribadi yang kukuh dalam pendirian, tetapi tetap hangat dan luwes dalam pergaulan. Ia bisa tegas pada prinsip, namun juga penuh empati terhadap orang lain. Keseimbangan inilah yang membuat sosoknya begitu relevan dijadikan teladan—karena integritas bukan berarti kaku, melainkan mampu menempatkan diri secara bijaksana tanpa kehilangan nilai.

Lebih dari sekadar biografi, Integritas Seorang Dokter adalah refleksi tentang bagaimana profesi medis seharusnya dijalani. Di tengah tantangan dunia kedokteran yang kompleks, tekanan ekonomi, birokrasi, hingga godaan kompromi, kisah dr. Salman mengingatkan kita bahwa kepercayaan masyarakat kepada seorang dokter bertumpu pada integritas. Seorang dokter tidak hanya menyembuhkan tubuh, tetapi juga menjaga harapan, keadilan, dan kejujuran.

Membaca buku ini, pembaca seolah diajak bercermin: apa arti integritas dalam profesi kita masing-masing? Apakah kita berani konsisten pada nilai meski menghadapi tekanan? Daryanto berhasil menjadikan perjalanan hidup dr. Salman bukan hanya catatan sejarah pribadi, melainkan sumber inspirasi bagi siapa pun yang ingin memahami makna integritas secara utuh.

Singkatnya, Integritas Seorang Dokter adalah kisah sederhana yang memberi dampak besar. Ia mengingatkan kita bahwa integritas lahir dari ketekunan, didikan, dan pilihan sadar, lalu tumbuh menjadi warisan moral yang abadi. Buku ini layak dibaca, bukan hanya oleh para dokter atau mahasiswa kedokteran, tetapi juga oleh siapa pun yang ingin menemukan kembali arti kejujuran dan keberanian dalam profesinya masing-masing.