11.7 C
New York
Kamis, Oktober 9, 2025

Buy now

spot_img

Langkah-langkah Mendirikan Bank Sampah

Infoindscript.com – Rangkasbitung, 11 September 2025

Langkah-langkah mendirikan bank sampah adalah persoalan yang global saat ini. Dimanapun manusia setiap harinya selalu membuang sampah, sampah adalah benda atau barang sisa yang sudah tidak diperlukan lagi dan harus dibuang. Sampah yang dibuang sembarang akan menimbulkan permasalahan-permasalahan baru terhadap lingkungan, seperti pencemaran tanah, air, dan udara. Bisa menimbulkan banjir karena saluran air yang tertutup, serta pemukiman yang terlihat kumuh dan permasalahan-permasalahan sejenis lainnya.

Penimbuan sampah yang di tempat pembuangan sampah, sementara tempat pembuangan sampah akhir (TPA) tidak menjadi solusi yang baik. Karena setiap hari volume sampah tersebut semakin bertambah, lahan penampungan dirasa semakin berkurang sehingga berdampak buruk di sekitar lokasi penampungan. Dan setiap hari semakin bertambah, dibutuhkan sebuah upaya kongrit untuk meminimalisir banyaknya sampah di masyarakat.

Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah harus didukung oleh semua elemen masyarakat, mulai dari tingkatan terendah sampai tingkatan teratas. Kepedulian ibu rumah tangga menjadi sebuah parameter keberhasilan penangan sampah, tentu saja itu harus didukung dan dibantu oleh anggota keluarganya. Dan lingkungan sekitar serta pemerintah, salah satu cara yang paling efektif untuk pengelolaan sampah adalah pemilahan sampah langsung dari sumbernya. Sampah-sampah yang dibuang ke dalam wadah khusus harus sesuai dengan jenis sampah, yakni sampah basah, sampah kering, dan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Sampah kering jika dipilah menurut sejenisnya, dapat menghasilkan pendapatan tambahan bagi para ibu-ibu. Yaitu dengan cara membuat kerajinan lalu dijual atau kalau tidak bisa membuat kerajinan tersebut, bisa dijual langsung ke bank sampah yang dapat dikelola sendiri oleh satu komunitas masyarakat dalam satu wilayah.

Langkah-langkah Pendirian Bank Sampah

Langkah-langkah .dalam pendirian bank sampah diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Membentuk Pengurus

Bank sampah pada dasarnya adalah sebuah organisasi atau perkumpulan, yang mempunyai tujuan pengelolaan sampah. Sebagai sebuah organisasi yang melibatkan orang banyak, langkah awal dalam pendirian bank sampah adalah membentuk pengurus dari Bank Sampah. Beberapa orang memiliki visi dan misi lingkungan serta loyal terhadap wilayah dapat berkumpul dan menentukan pengurus, dari bank sampah yang akan dibuat. Jika mendirikan di lingkungan sekolah, maka pengurusnya harus diambil dari warga sekolah tersebut. Jika didirikan untuk umum pengurusnya bisa siapa saja yang berdedikasi tinggi. Secara umum, pengurus dapat terdiri dari, ketua, bendahara, kordinator-kordinator, sekretaris, dan anggota. Para pengurus yang akan menjalankan pengoperasian Bank Sampah, dan mengatur segala sesuatunya.

2. Pemberian Nama Bank Sampah

Pemberian nama bank sampat teramatlah penting, karena nama tersebut menjadi identitas yang membedakan satu bank sampah dengan bank sampah lainnya. Untuk lebih memudahkan pengadministrasian, agar lebih menarik dan unik ada baiknya nama bank sampah menggunakan tema-tema lingkungan. Biasanya nama bank sampah menggunakan nama bunga sebagai identitas seperti Bank Sampah Melati, Bank Sampah Kenanga, Bank Sampah Mawar, Bank Sampah Nusa Dua dan lain sebagainya. Namun, tidak menutup kemungkinan menggunakan nama-nama yang lain sesuai kesepakatan bersama.

3. Penentuan Tempat

Setelah pengurus dibentuk dan nama telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah penentuan tempat. Tempat yang dimaksud adalah kantor untuk mengurus pengadministrasian bank sampah, dan tempat penimbangan yang akan ditabung serta penimbunan sementara.  Ruangan lingkup yang kecil sebuah bank sampah dapat mengambil tempat dirumah, salah satu pengurus yang memiliki lahan kosong. Lahan kosong ini tentunya digunakan untuk tempat penimbangan sampah, dan penimbunan sampah yang telah dibuang. Tidak perlu permanen dan besar yang penting bisa menampung sampah sementara waktu.

4. Bekerjasama dengan Pembeli Sampah (Rosok)

Pengurus yang telah terbentuk dapat menghubungi para pembeli sampah, yang ada disekitar wilayahnya dan menukar sampah tersebut dengan sejumlah uang. Jika ada banyak pembeli para pengurus dapat melakukan negoisasi harga untuk mendapatkan harga tinggi terhadap jenis-jenis sampah yang akan dijual. Pengurus bank sampah bisa bekerjasama dengan perusahaan pengelola kertas, plastik, dan besi disekitar wilayahnya (jika ada) untuk pengelolaan yang lebih baik.

5. Menentukan Jadwal Kegiatan

Bank sampah adalah gerakan sosial yang tidak mementingkan laba, jadi tidak perlu dibuka setiap hari seperti bank-bank pada umumnya. Pengurus dapat menentukan jadwal penyetoran dan penimbangan sampah, bisa seminggu sekali atau sebulan sekali. Jadwal ini perlu didiskusikan bersama dengan mengacu pada kelonggaran waktu dari pengurus. Waktu tidak perlu seharian, cukup ditentukan dari jam berapa sampai jam berapa. Atau di tanggal berapa setiap bulannya, jika ada yang menyetor di luar jadwal tidak akan diterima. Setelah sampah terkumpul, pengurus dapat segera menghubungi pembeli agar tidak terlalu lama menimbun sampah

6. Sistem Adminitrasi

Seperti bank konvensional pada umumnya, pengelolaan bank sampah membutuhkan administrasi atau pembukuan dalam mengelolanya. Pembukuan yang harus ada dan adminitrasi paling utama adalah buku tabungan, buku rekap penimbangan, buku induk nasabah, buku kas, buku tamu dan lain sebagainya. Buku tabungan membuat nama dan nomer rekening dari nasabah bank sampah, didalamnya tertera sejumlah sampah yang disetorkan. Nilai rupiah tersebut jika ingin dapat diambil dalam periode tertentu, atau minimal sudah mencapai nominal tertentu sesuai dengan kesepakatan.

7. Tahapan Sosialisasi

Setelah langkah-langkah diatas sudah diterapkan, langkah selanjutnya adalah mensosialisasikan keberadaan bank sampah tersebut. Kepada masyarakat sekitar agar mereka tahu dan bisa berpartisipasi aktif dalam Bank Sampah yang telah didirikan, sosialisasi di lingkungan atau pemukiman dapat dilakukan lewat ketua RT dan pertemuan antar warga. Disini perlu ditularkan virus-virus cinta agar lingkungan bersih dan bebas dari sampah.

Penutup:

Untuk mendirikan bank sampah, perlu membentuk pengurus, melakukan sosialisasi kepada masyarakat, menyiapkan tempat dan peralatan, serta menyusun sistem pencatatan dan pengelolaan sampah secara rutin. Selain itu, lakukan kerjasama dengan pihak terkait seperti Dinas Lingkungan atau pembeli sampah untuk mendapatkan dukungan dan jalur hasil dari penjualan sampah. Dengan adanya bank sampah, pengelolaan sampah bisa menjadi lebih baik dan menguntungkan banyaknya pihak.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles