24.4 C
New York
Rabu, Agustus 20, 2025

Buy now

spot_img

Mengenal Suku Baduy dan Info Cara ke Baduy Naik Tranportasi Umum

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya dan keanekaragaman yang luar biasa. Salah satu yang unik dan menarik perhatian adalah Suku Baduy, yang mendalami wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Suku ini terkenal karena selalu mempertahankan tradisi leluhur dan menolak modernisasi, membuat mereka menjadi simbol kehidupan sederhana dan harmoni dengan alam.

Suku Baduy termasuk dari suku Sunda, mereka dianggap sebagai masyarakat yang belum tepengaruh dalam kelompok yang semuanya hampir terasing dari dunia luar. Masyarakat Baduy menolak istilah wisata, untuk mendeskripsikan kampung mereka, sejak tahun 2007 untuk mendeskripsikan wilayah serta untuk menjaga kesakralan wilayah tersebut. Baduy Dalam lebih ketat dalam menjalankan adat dan menghindari teknologi modern, sedangkan Baduy Luar sudah lebih terbuka terhadap dunia luar tetapi tetap memegang tradisi leluhur. Area Baduy Luar ini yang sering dikunjungi oleh wisatawan.

Asal Usul Suku Baduy

Suku Baduy adalah keturunan dari warga Kerajaan Pajajaran, yang mengasingkan diri ke Pegunungan Kendeng. Suku Baduy hidup dengan bercocok tanam dan mempertahankan kesederhanaan, ketulusan, dan ketaatan pada titah leluhur. Mereka memiliki kepercayaan sendiri, yaitu Sunda Wiwitan. Suku Baduy adalah keturunan dari Nabi Adam, yang diyakini sebagai nenek moyang pertama mereka. Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu:

1. Baduy Dalam

Baduy Dalam adalah kelompok yang sangat taat memegang adat, mereka tidak menggunakan teknologi modern. Seperti listrik atau alat transportasi, bahkan mereka tidak memakai alas kaki, baik saat berjalan jauh maupun saat berada di rumah. Wilayah baduy dalam terdapat tiga desa utama yaitu, Cikartawana, Cikeusik, dan Cibeo. Di desa ini aturannya sangat  ketat, termasuk larangan menggunakan bahan kimia dalam bertani, larangan menggunakan kendaraan, serta larangan memotret.

2. Baduy Luar

Berbeda dengan Baduy Dalam, kelompok Baduy Luar lebih terbuka terhadap pengaruh luar. Meskipun, masih memegang adat istiadat. Mereka sudah menggunakan beberapa teknologi sederhana, seperti lampu minyak atau sepeda. Mereka sering menjadi perantara antara dunia luar dan Baduy Dalam.

Fakta Unik Suku Baduy

Beberapa fakta unik mengenal suku Baduy yang perlu diketahui:

  • Orang Baduy Dalam menamai dirinya sebagai orang Kajeroan. Sementara itu, orang yang tinggal di luar tanah Kanekes disebut sebagai orang Baduy Luar.
  • Suku Baduy tetap mempertahankan kemurnian budaya dengan menetapkan satu wilayah keramat yang dinamakan “Tanah Kanekes”.
  • Peralatan suku Baduy masih sederhana dan alami.
  • Suku Baduy memiliki tradisi upacara Seba (persembahan) yang mendantangkan para panggede seperti pemerintah daerah Banten. Acara ini sudah diadakan sejak zaman kejayaan kesultanan Banten.

Sejarah Suku Baduy

Berdasarkan sejarah yang ditulis dalam buku Potret Kehidupan Masyarakat Baduy (1987), diceritakan tentang sekelompok orang dari Kerajaan Pajajaran yang mengasingkan diri ke wilayah yang kini dihuni oleh masyarakat Baduy. Persaingan ini bermula ketika Banten dikuasai oleh Sunan Gunung Jati dalam misinya menyebarkan agama islam. Sekelompok orang memilih untuk melarikan diri ke selatan Pulau Jawa (Banten), meninggalkan istana kerajaan mereka yang disebut megah. Setelah menempuh perjalanan beberapa hari, mereka akhirnya tiba di hulu Sungai Ciujung, yang terletak di Jantung Pegunungan Kendeng. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Baduy adalah sebutan yang diberikan oleh peneliti Belanda.

Tradisi Suku Baduy

Suku Baduy (Kanekes) memiliki nilai lokal dan filosofi kehidupan yang mendalam. Salah satu tradisi unik mereka adalah larangan menggunakan teknologi modern seperti kendaraan bermotor, alat elektronik, dan listrik. Ritual tahunan seperti Seba Baduy menjadi momen penting di mana masyarakat Baduy berjalan kaki ke kota, untuk menyerahkan hasil bumi sebagai bentuk penghormatan kepada pemerintah setempat. Selain Seba Baduy, mereka memiliki tradisi Kawalu, yaitu masyarakat Baduy Dalam menutup diri dari kunjungan orang luar selama tiga bulan untuk beribadah dan bermeditasi.

Cara ke Baduy Naik Transportasi Umum

Untuk yang ingin mengunjungi dan mengenal lebih dekat orang Kanekes, terdapat beberapa rute yang bisa ditempuh menggunakan transportasi umum, berikut penjelasannya.

Cara dari Jakarta Ke Baduy

Naik kereta dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Rangkasbitung dengan ongkos delapan ribui rupiah per penumpang. Perjalanan ini menempuh jarak sekitar 72,5 kilometer. Sesampainya di Stasiun Rangkasbitung naik angkot menuju Terminal Aweh dengan ongkos lima ribu per penumpang. Perjalanan dengan angkot ini biasanya memakan waktu sekitar 15 menit dengan jarak 3 kilometer, waktu tempuhnya tergantung kondisi lalu lintas

Harga Penginapan di Baduy Luar

Harga penginapan di Baduy Luar sangat terjangkau, jika dibandingkan dengan hotel atau resort di destinasi wisata lainnya. Berikut adalah rincian estiminasi biaya:

Homestay Tradisional

  • Harga Rp. 50.000 – Rp.100.000 per malam.
  • Fasilitas: Tempat tidur sederhana (biasanya kasur atau tiker). Makanan lokal disediakan oleh pemilik rumah, toilet bersama di luar rumah.
  • Cocok untuk wisatawan yang ingin merasakan kehidupan masyarakat Baduy secara langsung.

Rumah Warga untuk Kelompok

  • Harga Rp.200.000 – Rp. 300.000 per malam untuk satu kelompok (4 – 6 orang).
  • Fasilitas: Ruang tidur yang lebih luas untuk kelompok kecil, makanan lokal seperti nasi liwet dan lauk tradisional dan pelayanan ramah dari pemilik rumah.

Penutup:

Suku Baduy yang dikenal sebagai Urang Kanekes, adalah kelompok masyarakat yang mendiami Pegunungan Kedeng, Lebak, Banten. Asal-usul mereka terkait dengan Kerajaan Pajajaran yang runtuh pada abad ke-16. Sebagai rakyat Pajajaran yang menolak memeluk agama islam memilih memilih mengasingkan diri ke wilayah pegunungan dan menjadi cikal Suku Baduy. Wilayah Suku Baduy telah ditetapkan sebagai cagar budaya pegunungan kendeng oleh pemerintah daerah Lebak pada tahun 1990, dikutip dari laman resmi Provinsi Banten. Hal ini menunjukkan pengakuan dan upaya pemerintah dalam melindungi keberadaan dan keunikan budaya Suku Baduy.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles