infoindscript – Bandung 3 Agustus 2025
Di tengah hiruk-pikuk dunia yang semakin acuh pada lingkungan, hadir seorang perempuan tangguh bernama Fifie Rahardja. Ia bukan hanya aktivis lingkungan, tetapi juga pelopor gerakan perubahan yang telah membuktikan bahwa sampah bisa menjadi berkah, bukan sekadar masalah. Melalui dedikasinya mendirikan Bank Sampah Bersinar di Bandung, Ibu Fifie menjelma menjadi sosok yang bukan hanya menginspirasi, tapi juga menggerakkan ribuan orang untuk hidup lebih peduli dan berdaya.
Latar belakang Fifie Rahardja tidak jauh dari dunia wirausaha. Namun, perjumpaannya dengan tumpukan sampah dan masyarakat marginal membuat hatinya terusik. Ia melihat bahwa di balik gunungan sampah, ada peluang untuk memberdayakan. Ada potensi untuk mengangkat derajat manusia, khususnya kaum ibu, melalui pendekatan yang sederhana namun berdampak luar biasa: mengelola sampah, mengubahnya jadi nilai ekonomi, dan menghidupkan kembali semangat hidup warga.
Pada tahun 2011, Bank Sampah Bersinar (Bersih, Sehat, Indah, dan Lestari) berdiri. Bukan hanya sebagai tempat penampungan sampah, tapi menjadi pusat edukasi, pemberdayaan, dan tempat menanamkan kembali kesadaran bahwa bumi ini harus dijaga bersama-sama.
Di sinilah Ibu Fifie bersama timnya mengajarkan cara memilah sampah, menabung sampah, bahkan menukar sampah dengan kebutuhan pokok—mulai dari beras, minyak goreng, hingga kebutuhan sekolah. Sampah yang dulu dianggap menjijikkan, kini menjadi alat tukar kehidupan.
Bukan perkara mudah membangun sistem yang berbasis kepercayaan ini. Ibu Fifie harus turun langsung, berkeliling kampung, bicara dari hati ke hati, dan menanamkan bahwa setiap warga bisa ikut ambil peran dalam menyelamatkan lingkungan.
Ia dikenal sebagai sosok yang tidak pernah lelah mengedukasi, dengan gaya yang lembut namun penuh ketegasan. Tak hanya di lingkungan kecil, gerakan Ibu Fifie meluas dan dikenal nasional.
Banyak komunitas, instansi, hingga pejabat datang belajar ke Bank Sampah Bersinar. Ibu Fifie tak segan membagikan semua ilmunya—karena baginya, perubahan hanya bisa terjadi jika dilakukan bersama-sama.
Apa yang dilakukan Ibu Fifie juga membuktikan bahwa perempuan bisa berada di garis depan perubahan sosial. Ia bukan hanya membangun sistem, tapi juga menumbuhkan harapan, khususnya bagi kaum ibu yang semula merasa tak punya daya.
Kini, para ibu itu bisa menabung, bisa mencukupi kebutuhan keluarga, bahkan menjadi agen perubahan di lingkungannya.
Fifie Rahardja adalah simbol dari keberanian, keteguhan, dan ketulusan. Ia memilih jalan yang tidak populer: mengangkat sampah dan mengangkat manusia. Tapi dari situlah terbit cahaya. Cahaya harapan, cahaya kesadaran, dan cahaya kebaikan yang terus menyebar.
Hari ini, namanya mungkin dikenal karena kiprahnya di dunia lingkungan. Tapi lebih dari itu, Ibu Fifie telah menjadi pahlawan kemanusiaan—yang menunjukkan bahwa satu langkah kecil, ketika dilakukan dengan cinta dan konsistensi, mampu mengubah wajah dunia.
