infoindscript – Bandung 2 Agustus 2025
Saya belum lama mengenal beliau—belum genap satu tahun. Tapi dalam waktu yang singkat itu, Dr. Nurul Janah sudah menorehkan jejak yang mendalam dalam perjalanan komunitas kami, Nulis Jadi Duit, yang berdiri sejak tahun 2004 di bawah INDSCRIPT. Ada magnet tersendiri dari sosok beliau. Tenang, hangat, tapi punya semangat luar biasa yang menular.
Awalnya saya tidak tahu, ternyata beliau adalah seorang dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB), mengajar di bidang teknik dan manajemen lingkungan. Tapi yang lebih mencengangkan lagi, beliau bukan sekadar dosen—beliau adalah sosok yang sangat dicintai oleh para mahasiswanya. Cintanya tidak dibangun dari teori atau nilai semata, tapi dari perhatian yang nyata, komunikasi yang membangun, dan peran yang hampir seperti seorang ibu.
Dalam waktu singkat, kami berdua merancang satu gerakan yang kini menjadi ruang luar biasa: Muda Nulis Buku. Saya menyebut diri sebagai founder-nya, tapi penggeraknya yang sesungguhnya adalah Bu Nurul. Beliaulah yang menjaga nyalanya tetap menyala.
Yang membuat saya terus-menerus terinspirasi dari beliau adalah konsistensinya. Setiap hari, selalu ada tulisan-tulisan yang beliau bagikan—bukan sekadar rangkaian kata, tapi untaian nilai yang menggetarkan, menyadarkan, dan menumbuhkan. Tidak banyak dosen yang melakukannya. Tidak banyak ibu yang sanggup meluangkan waktu sebanyak itu untuk masyarakat di luar keluarganya. Tapi beliau bisa. Bahkan anak-anak yang bukan darah dagingnya pun ia anggap anak sendiri. Ia bimbing, ia tuntun, ia doakan.
Saya tahu bahwa Bu Nurul pernah bekerja di kementerian, dan ketika beliau memutuskan untuk menjadi dosen, itu bukan karena kehilangan arah, tapi justru menemukan panggilan yang lebih besar: mencetak generasi. Memberikan pengaruh yang jauh lebih luas dan abadi.
Bagi saya, Dr. Nurul Janah adalah inspirasi nyata perempuan Indonesia: intelektual, spiritual, dan penuh kasih dalam satu jiwa.
