Penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau asam lambung yang menimbulkan nyeri di ulu hati, heartbrun, dan berbagai gejala lain di area bagian dada dan bawah perut. Gerd adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan. Selain penyakit GERD yang biasa dikenal, ternyata ada jenis lainnya yang di derita anak muda, yaitu Gerd Anxiety. Jika terus dibiarkan, Gerd bisa mengalami beragam komplikasi seperti esofagitis, striktur esofagus, hingga masalah paru-paru.
Apa Itu Gerd Anxiety?
Gerd adalah penyakit kronis yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan secara terus-menerus. Menyebabkan iritasi pada dindingan kerongkongan, kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti mengonsumsi makanan pedas atau asam, minuman bersoda, kebiasaan meroko, dan langsung tidur setelah makan. Gerd Anxiety terjadi ketika rasa cemas yang dialami seseorang, memicu kambuhnya gejala gerd. Seseorang yang mengalami Gerd Anxiety akan merasakan kecemasan yang berlebihan, kemudian memicu atau memperburuk gejala Gerd.
Anxiety atau kecemasan adalah respon yang dialami tubuh terhadap masalah atau stres. Gen Z yang sering mengalami kesulitan dalam menentukan langkah masa depan atau menghadapi “quater life crisis” adalah kelompok yang rentan terhadap anxiety. Rasa cemas yang dapat memicu gejala gangguan pencernaan. Kecemasan dan stres mampu meningkatkan risiko kambuhnya Gerd, bagi mereka yang sudah memilliki riwayat penyakit. Hal tersebut dikarenakan ada rasa cemas yang dapat mempengaruhi motilitas esofagus, dan fungsi sfingter esofagus bagian bawah.
Gejala Gerd Anxiety
Gejala Gerd Anxiety sama sepeti gejala Gerd pada umumnya, yaitu:
- Sensaai Globus: Sensasi globus adalah rasa tidak nyaman seperti ada benjolan di tenggorokan atau sensasi mengencang pada leher. Ini adalah gejala umum dari Gerd Anxiety, dan sering kali disertai dengan suara serak, batuk kronis, atau kebutuhan terus-menerus untuk membersihkan tenggorokan.
- Ganguan Tidur: Refluks, asam mungkin lebih buruk saat berbaring. Sehingga menyebabkan gangguan tidur, sementara itu kecemasan juga dapat mempengaruhi pola tidur atau membuat seseorang sulit tidur.
- Mulas dan Nyeri Dada: Gerd sering menyebabkan rasa mulas dan nyeri dada, akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan.
- Kesulitan Menelan (Disfagia): Kesulitan menelan makanan atau cairan dapat terjadi karena iritasi pada kerongkongan akibat Gerd atau karena kecemasan.
- Sakit Perut dan Mual: Gerd dapat menyebabkan sakit perut dan mual, gejala ini dapat memperburuk karena munculnya rasa cemas.
Apa yang Menyebabkan Gerd Anxiety Kambuh?
Gerd Anxiety dapat kambuh disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
1. Kebiasaan Makan Makanan yang Tidak Sehat: Makanan atau minuman yang memicu refluks asam, seperti makanan pedas atau berlemak dapat memperburuk gejala Gerd dan rasa kecemasan.
2. Gaya Hidup: Kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol dapat memperburuk kondisi.
3. Stres dan Kecemasan: Stres yang tinggi dan rasa cemas dapat memperburuk gejala Gerd, menyebabkan meningkatnya rasa kecemasan dan khawatir terkait kondisi pencernaan yang dialami.
4. Kurang Tidur: Tidur yang tidak cukup dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dan sistem pencernaan.
Cara Mengatasi Gerd Anxiety
- Manajemen Stres: Mengelola stres bisa melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan yang dapat membantu mengurangi gejala Gerd Anxiety. Sehingga penting untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik ketika mengatasi Gerd Anxiety.
- Perawatan Medis: Menggunakan obat-obatan yang sesuai resep dokter untuk mengatasi gejala Gerd, seperti antasida atau inhibitor pompa proton, dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan.
- Perubahan Gaya Hiduup: Mengadopsi gaya hidup sehat dengan pola makan yang seimbang, menghindari makanan yang memicu refluks, dan berolahraga secara teratur dapat mengurangi gejala Gerd Anxiety. Makanan dengan porsi kecil dan menghindari makan larut malam juga dapat membantu.
- Hindari Pemicu: Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu gejala gerd seperti makanan pedas, berlemak, atau minuman yang mengandung kafein.
- Terapi Psikologis: Terapi kognitif- perilaku (CBT) atau terapi psikologis lainnya, dapat membantu mengatasi rasa cemas yang berlebihan. Terapi ini dapat membantu mengubah pola pikir negatif pada pasien, dan belajar teknik coping yang efektif.
Penutup:
Gerd Anxiety adalah kondisi di mana gejala asam lambung, atau memicu oleh kecemasan atau stres. Generasi Gen Z menjadi dua kelompok usia yang rentan terhadap penyakit Gerd Anxiety, karena gaya hidup serba cepat, tekanan sosial, dan kebiasaan yang kurang sehat, seperti begadang dan mengonsumsi makanan yang memicu asam lambung. Jika sudah mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penangan yang tepat. Gerd Anxiety dan gaya hidup sehat, Gen Z dapat mengurangi risiko dan mengatasi kondisi ini dengan lebih baik.