Menulis buku nonfiksi bukan hanya sekadar menuangkan ide, melainkan juga tentang bagaimana agar gagasan menjangkau pembaca lebih luas. Salah satu cara agar tulisan berdampak besar adalah menerbitkannya melalui penerbit mayor. Bagi banyak penulis, diterbitkan penerbit besar merupakan sebuah impian karena memiliki jangkauan luas dan kredibilitasnya yang sangat meyakinkan.
Namun, tembus ke penerbit besar tentu bukan perkara mudah terutama bagi penulis karya berbasis fakta. Persaingan yang ketat dan standar kualitas yang tinggi menuntut setiap naskah yang masuk untuk benar-benar menonjol dan relevan di pasaran. Termasuk juga, konsistensi dalam menyusun ide dan revisi sangat memegang peranan penting.
Lantas, apa strategi agar penulis dilirik penerbit besar? Simak artikel ini untuk mengetahui beberapa tips penting agar karya nonfiksi kamu berpeluang lebih besar diterbitkan.
Kenali Karakter Penerbit Mayor
Sebelum mengirimkan naskah, penting untuk memahami karakter setiap penerbit. Masing-masing penerbit memiliki gaya editorial, segmentasi pasar, dan preferensi tema yang berbeda. Ada yang fokus pada pengembangan diri, spiritualitas, parenting, atau edukasi populer. Dengan memahami selera dan portofolio mereka, kamu bisa menyesuaikan naskah sejak awal. Hal ini akan meningkatkan relevansi naskah dan berpeluang diterbitkan.
Strategi Jitu Agar Buku Nonfiksi Tembus Penerbit Mayor
Tak hanya cukup menulis dengan baik, penulis buku nonfiksi perlu memahami bagaimana membangun strategi agar naskahnya menarik di mata penerbit mayor. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu terapkan:
-
Pahami Peran sebagai Penulis Komersial
Penulis nonfiksi sangat perlu berpikir layaknya penulis komersial. Dari mulai memahami siapa target pembaca, mengetahui kebutuhan pasar, hingga menciptakan konten bernilai jual. Tulis gagasan yang dapat menyelesaikan masalah nyata pembaca bukan hanya berdasarkan opini pribadi.
-
Konsisten Membangun Konten Digital
Rutin berbagi konten informatif di media sosial, blog pribadi, atau platform seperti Medium dan X (Twitter). Konten yang konsisten mencerminkan gaya tulisan, kekuatan ide, dan potensi pasar kamu. Hal inilah, yang sangat diperhatikan penerbit saat menilai calon penulis.
-
Buat Jejak Digital dan Portofolio yang Menarik
Unggah konten secara konsisten, seperti thread informatif, carousel berisi edukasi, atau video pendek berisi wawasan. Jejak digital yang kuat menunjukkan bahwa kamu penulis serius dan punya positioning yang jelas
-
Ikuti Komunitas dan Program Mentoring
Mengikuti program mentoring atau komunitas kepenulisan, seperti Writing Innovation yang diinisiasi oleh Indscript. Selain membuka banyak peluang, kamu juga mendapatkan bimbinngan dari mentor berpengalaman, pemahaman tren pasar, dan kesempatan pitching langsung ke penerbit mayor.
-
Bangun Personal Branding Penulis
Gunakan bio media sosialmu untuk memperkenalkan kamu. Misalnya: “Penulis buku pengasuhan Islami | Aktif di komunitas ibu menulis | Menulis dari hati.”
Branding seperti ini akan memperkuat posisi kamu di mata penerbit.
-
Jaga Etika Profesionalisme
Tepat waktu dalam mengirim naskah, komunikatif, dan terbuka terhadap masukan. Sikap profesional memberi kesan positif yang bertahan lama di benak editor.
Penutup
Menulis buku nonfiksi untuk diterbitkan penerbit besar memang penuh menantang, tetapi bukan hal yang mustahil. Dengan menerapkan strategi di atas, kamu bukan hanya meningkatkan kualitas naskah, tetapi juga memperbesar peluang untuk dilirik penerbit mayor. Mulailah, hari ini karena naskah kamu bisa menjadi buku yang luar biasa.
Ingin naskah kamu didampingi hingga siap terbit? Gabung bersama komunitas Writing Innovation dari Indscript Creative. Dapatkan mentoring, review naskah, dan peluang pitching ke penerbit mayor.
Informasi lebih lanjut DM melalu @tehindari