infoindscript – Bandung 20 Juli 2025
Tahun 2012 saya bertemu sosok luar biasa bernama Mohamad Bijaksana Junerosano—atau yang akrab disapa Sano. Kami sama-sama terpilih sebagai finalis Wirausaha Muda Mandiri. Sejak saat itu, saya langsung merasakan energi positif yang ia pancarkan: penuh semangat, visioner, dan sangat peduli terhadap perubahan.
Ternyata, itu baru awal dari jejak panjangnya yang luar biasa.
Sano lahir di Banyuwangi, dan sejak muda sudah menunjukkan kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Ia menempuh pendidikan di Teknik Lingkungan ITB dan aktif dalam gerakan kampus yang mendorong gaya hidup hijau.
Tahun 2006, ia mendirikan Greeneration Indonesia, sebuah LSM yang fokus pada konsumsi dan produksi berkelanjutan. Dari sinilah lahir inisiatif seperti baGoes, tas belanja ramah lingkungan yang menjadi pionir pengganti kantong plastik sekali pakai.
Tak berhenti di sana.
Tahun 2014, Sano mendirikan Waste4Change, perusahaan sosial yang mendorong pengelolaan sampah bertanggung jawab dengan prinsip zero waste to landfill. Di tengah banyaknya keluhan soal sampah, ia hadir membawa solusi konkret—dan itu terus berkembang hingga hari ini.
Ia juga melahirkan AKABIS (Akademi Bijak Sampah) serta ecoXYZtem, ekosistem kolaboratif yang menjembatani kampus, startup, dan masyarakat dalam isu keberlanjutan.
💡 Bagi saya, Sano bukan hanya inspirasi dalam urusan lingkungan. Ia adalah contoh nyata bahwa ide besar, jika digerakkan dengan niat baik dan konsistensi, bisa mengubah negeri.
Langkahnya membuktikan bahwa sampah bukan akhir dari nilai, tapi awal dari solusi.
Terus melangkah, Sano. Indonesia bangga padamu 🇮🇩
#MohamadBijaksanaJunerosano #Waste4Change #GreenerationIndonesia #WirausahaHijau #SustainabilityHero #PahlawanLingkungan #ZeroWasteIndonesia #InspirasiAnakBangsa
