24.4 C
New York
Rabu, Agustus 20, 2025

Buy now

spot_img

Membangun Strategi Micro Influencer Marketing untuk Bisnis

infoindiscript – Jepara 17 Juli 2025

Sudah tidak asing lagi jika dalam mengembangkan digital marketing banyak pebisnis yang menggunakan jasa influencer. Terutama bagi mereka yang memiliki jumlah pengikut jutaan di sosial media. Dalam digital marketing disebut juga dengan macro influencer.

Namun, bukan macro influencer marketing yang sedang booming saat ini akan tetapi micro influencer marketing yang lebih banyak dipilih oleh brand-brand lokal.  Lantas bagaimanakah perbedaan diantara keduanya dan lebih efektif yang manakah? Simak penjelasan singkatnya dalam artikel ini.

Apa Itu Micro Influencer?

Sesuai dengan Namanya, micro influencer bisa dikenali dari jumlah pengikutnya yang terbatas. Mulai dari 1.000 sampai 100.000 follower. Beda halnya dengan macro influencer yang memiliki jumlah pengikut diatas jumlah tersebut.

Dengan terbatasnya follower menjadikan mereka aktif membangun hubungan personal dengan audiens sehingga terbentuk follower yang loyal. Interaksi langsung dengan audiens inilah yang menarik banyak pebisnis untuk mengajak mereka bekerja sama agar pesan dari brand atau merk lebih mudah tersampaikan, dipercaya dan terpenting relevan dengan audiens mereka.

Selain itu, micro influencer yang memiliki jumlah pengikut terbatas antara 1.000 – 100.000 membuat mereka memiliki target audiens yang lebih spesifik. Ini akan memudahkan para pebisnis dalam membidik target market yang tepat namun lebih loyal.

Keuntungan Menggunakan Micro Influencer Marketing

Selain lebih terjangkau dari segi biaya ada beberapa keuntungan lain yang didapat oleh pemilik bisnis dengan menggaet para micro influencer ini. Beberapa keuntungan lainnya adalah sebagai berikut.

1.      Cocok untuk Market Lokal

Micro influencer ini cocok diterapkan untuk market lokal atau bisa juga untuk skala bisnis UMKM. Target market lebih spesifik  sehingga mudah untuk membangun identitas brand, mengenalkan merk dan meningkatkan penjualan.

2.      Lebih Dipercaya dan Lebih Otentik di Mata Audiens

Mereka tidak hanya membuat dan memposting konten namun juga membangun interaksi dengan audiensnya sehingga tercipta hubungan emosional yang kuat. Hal inilah yang membuat para micro influencer lebih dipercaya oleh para audiens.

3.      Memiliki Engagement Rate Lebih Tinggi

Terbatasnya jumlah pengikut micro influencer membuat mereka lebih mudah untuk berinteraksi dengan audiens sehingga engagement rate yang mereka miliki lebih tinggi. Hal ini bisa dilihat dari jumlah like, komentar, postingan ulang hingga seberapa banyak postingan mereka disimpan.

4.      Biaya Lebih Terjangkau

Dibandingkan dengan macro influencer, memilih menggunakan jasa micro influencer lebih menguntungkan dari segi biaya karena lebih hemat dan terjangkau.  Cocok bagi pebisnis pemula yang masih memiliki anggaran terbatas. Selain itu juga hasil yang didapat juga menjanjikan jika bisa memilih influencer yang tepat sesuai dengan target market.

Cara Membangun Strategi Micro Influencer Marketing Agar Efektif

Agar strategi micro influencer marketing dapat berjalan lancar dan bisa berkolaborasi secara efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1.      Pemilihan Influencer yang Tepat

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan memilih influencer yang tepat, yang sesuai dengan target market. Poin ini bisa dianalisis dari nice-nya, jumlah follower, engagement rate, tone komunikasi hingga keaslian konten yang di post.

2.      Tentukan Tujuan Kampaye Secara Tepat

Menentukan tujuan kampaye yang tepat adalah langkah selanjutnya yang harus diambil. Entah itu meningkatkan penjualan, mengenalkan merk ataupun membangun identitas brand.

3.      Brief yang Jelas

Brief yang jelas merupakan hal yang penting. Jadi ditahap ini Anda bisa melakukan kesepakatan kerja sama. Poin-poin apa saja yang perlu diperhatikan dan apa saja yang menjadi tanggung jawab kedua belah pihak. Bisa juga meliputi kontrak kerjasama maka harus dibuat sejelas dan sedetail mungkin.

4.      Gunakan Soft Selling

Micro influencer erat kaitannya dengan sosial media marketing. Jadi sesuai dengan karakter sosial media yang bukan tempat untuk berjualan maka usahakan untuk membuat konten yang soft selling. Karena konten seperti  ini akan jauh lebih diterima daripada menggunakan cara hard selling. Audiens biasanya langsung skip konten-konten yang berbau jualan.

5.      Variasikan Aneka Bentuk Konten

Agar lebih variatif dan kreatif usahakan untuk membuat konten yang bervariasi. Mulai dari bentuk konten yang mereview secara jujur, tutorial, tips dan trik, give away bahkan konten yang berupa challenge.

Kesimpulan

Memilih strategi micro influencer marketing merupakan langkah yang tepat bagi pebisnis pemula yang masih terkendala biaya yang terbatas. Selain itu juga menjadi cara yang efektif bagi sebuah brand yang ingin membangun koneksi yang lebih otentik, intens dan berdampak pada audiens. Terutama untuk brand-brand lokal strategi ini cukup bagus untuk diterapkan.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles