24.4 C
New York
Rabu, Agustus 20, 2025

Buy now

spot_img

Cara Mencegah Stroke Sejak Usia Muda

Menjalani pola hidup sehat sejak dini merupakan langkah untuk menurunkan risiko penyakit stroke. Melakukan olahraga secara rutin dan konsumsi makanan yang bernutrisi setiap hari untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Penyakit stroke bisa menyerang siapa saja, baik orang tua maupun remaja, stroke masih menjadi penyebab kematian dan kecacatan tertinggi.

Menjalankan pola hidup sehat, mulai dari makanan yang sehat dan melakukan kebiasaan sehat secara rutin dapat menurunkan risiko terkena stroke. Ketika seseorang mengalami stroke, dan gejala yang terlihat berupa kesulitan bicara, wajah mati rasa, kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh, sakit kepala parah (stroke hemoragik), dan kesulitan melihat atau  berjalan. selama menerapkan gaya hidup yang sehat, maka kemungkinan kecil seseorang akan mengalami penyakit stroke.

Faktor Risiko Seseorang Mengalami Stroke

Faktor yang tidak dapat dikendalikan, meliputi faktor genetik (seperti riwayat penyakit keluarga dengan kondisi tertentu yang meningkatkan risiko stroke), ada beberapa faktor risiko stroke yang dapat meminimalisir terjadinya stroke. Hanya dengan mengubah gaya hidup yang sehat, dan mendapatkan perawatan medis dengan tepat untuk mengendalikan faktor risiko storke.

Cara Mencegah Stroke

Cara mencegah stroke dapat dilakukan sejak dini, dapat mencegah stroke dengan membuat pilihan gaya hidup yang lebih sehat dan mengendalikan kondisi kesehatan. Cara mencegah stroke yang bisa dimulai sejak dini adalah sebagai berikut:

1. Menurunkan Berat Badan

Obesitas menjadi salah satu penyebab seseorang lebih rentan mengalami risiko stroke. Untuk menentukan berat badan berada dalam kisaran yang sehat atau tidak, bisa melihatnya dengan menghitung indeks massa tubuh (BMI). Adapun kategori standar berat badan yang ideal pria dan wanita dewasa berdasarkan BMI menurut WHO adalah sebagai berikut:

  • Kurang dari 18,5 berarti berat badan kurang (underweight).
  • Antara 25-29, 9 berarti berat badan lebih (overweight).
  • Antara 18,5-24,9 berat badan normal.
  • Di atas 30 berarti obesitas.

Yang termasuk kategori obesitas, bisa menurunkan berat badan dengan cara berolahraga secara rutin. Pastikan jumlah kalori dari makanan yang dikonsumsi tidak lebih dari standar yang telah ditetapkan.

2. Mengontrol Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala, pastikan untuk memeriksanya secara teratur. Oleh karena itu, tekanan darah tinggi merupakan penyumbang terbesar risiko stroke baik pada wanita maupun pria. Jika ingin mencegah stroke, kita telah melakukan kontrol tekanan darah secara rutin. Dan melakukan beberapa hal ini:

  • Menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti burger dan makanan siap saji lainnya.
  • Berhenti merokok.
  • Kurangi garam dalam makanan dan jumlah yang dikonsumsi tidak lebih dari seribu lima ratus miligram sehari (sekitar setengah sendok teh).
  • Jika perlu minum obat tekanan darah.

3. Berhenti Merokok dan Hindari Minuman Beralkohol

Bahwa perokok mungkin mengalami dua kali stroke dibandingkan bukan perokok. Selain rokok, minuman alkohol bisa meningkatkan seseorang terkena stroke.

4. Rutin Berolahraga

Melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga tidak hanya membantu mempertahankan berat badan. Namun bisa menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah yang keduanya berkaitan dengan stroke. Cara mencegah stroke sejak dini sebenarnya cukup mudah, bisa melakukan beberapa cara berikut ini:

  • Bejalan-jalan di sekitar lingkungan setiap pagi.
  • Aktif di komunitas olahraga, dengan begitu akan termotivasi untuk selalu berolahraga.
  • Jika tidak memiliki tiga puluh menit untuk olahraga, bagi menjadi sesi 10 hingga 15 menit yang bisa dilakukan beberapa kali setiap hari.

5. Memperhatikan Kadar Gula Darah

Cara mencegah penyakit stroke selanjutnya dengan memperhatikan kadar gula darah. Diabetes merupakan faktor risiko utama yang menyebabkan stroke, karena diabetes masih memiliki kaitan erat dengan kondisi lain yang meningkatkan risiko stroke, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi, dan obesitas. Seperti olahraga dan diet rendah gula, dapat membantu mengurangi risiko stroke.

6. Meningkatkan Kolesterol Baik dalam Darah

Manajemen kolesterol darah yang baik bukan tentang menurunkan angka kolesterol jahat (LDL), namun meningkatkan angka kolesterol baik (HDL) penting untuk dilakukan. Misalnya, orang dengan kadar kolesterol tinggi memiliki risiko lebih besar terkena stroke iskemik, sedangkan kadar kolesterol rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke hemoragik.

Penutup:

Pencegahan stroke sejak dini dapat dilakukan dengan mengelola faktor risiko, dan menerapkan gaya hidup sehat. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi menjaga tekanan darah, berat badan ideal, menghindari rokok dan alkohol, kolesterol, serta rutin berolahraga. Selain itu, penting untuk menjaga kualitas istirahat, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, dan mengelola stres. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai kondisi kesehatan masing-masing.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles