infoindscript – Bandung 03 Juli 2025
Saya mengenal Ibu Sukarelawati Permana—yang akrab kami panggil Ibu Lela—melalui komunitas Nulis Jadi Duit.
Sejak awal, beliau sudah mencuri perhatian saya. Di balik sosoknya yang tenang dan penuh kelembutan, ternyata tersembunyi semangat yang luar biasa untuk terus berkarya, bahkan di usia yang tak lagi muda.
Pada usia 61 tahun, Ibu Lela menancapkan tonggak baru dalam hidupnya sebagai seorang penulis buku. Bukan hanya satu, dalam waktu kurang dari satu tahun, beliau telah menghasilkan sembilan buku antologi dan satu buku solo yang sedang menyusul terbit.
Saya sering berkata bahwa Ibu Lela bukan sekadar pensiunan yang menginspirasi, tapi juga penggerak. Beliau benar-benar mampu memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk mencintai dunia literasi dan menjadi pribadi yang produktif.
Yang membuat saya semakin kagum, beliau tidak hanya fokus pada dirinya sendiri. Kepedulian beliau terhadap para pensiunan sangat tinggi. Ia ingin agar para pensiunan tidak hanya duduk diam, tetapi tetap memiliki kontribusi nyata dalam masyarakat. Karena itulah, beliau kini menjabat sebagai Ketua Pensiunan Inspiratif—komunitas yang kami bentuk bersama di bawah naungan Indscript Creative.
Tak hanya di bidang literasi, Ibu Lela juga dikenal memiliki suara emas dan talenta luar biasa dalam menciptakan lagu. Lirik-lirik ciptaan beliau kini telah digunakan oleh berbagai organisasi dan perusahaan besar di Indonesia.
Bagi saya, Ibu Lela adalah bukti bahwa usia bukanlah penghalang untuk berkarya lintas bidang.
Ibu Lela selalu mengingatkan saya bahwa produktif itu bukan soal usia, melainkan soal semangat untuk terus memberi makna. Masya Allah, beliau adalah inspirasi sejati.