Infoindscript.com – Kediri, 19 Juni 2025
Ketika banyak orang menganggap bahwa dunia kepenulisan hanya milik para sastrawan, penulis profesional, atau mereka yang memiliki banyak waktu luang, Indscript Creative hadir mematahkan pandangan tersebut.
Berdiri sejak tahun 2007, agensi kepenulisan yang digagas oleh Indari Mastuti ini tumbuh menjadi rumah literasi produktif bagi perempuan Indonesia, dari rumah, dari dapur, bahkan dari tengah aktivitas mengasuh anak.
Kini, di usia 18 tahun, Indscript bukan sekadar bertahan. Indscript berkembang, menginspirasi, dan menjelma menjadi sebuah gerakan literasi yang berdampak luas.
Menulis dari Rumah, Berdampak untuk Dunia
Banyak perempuan Indonesia memiliki mimpi yang lama terpendam. Ingin menulis buku. Ingin berkarya. Ingin dikenal. Namun, terlalu banyak kendala yang membuat mereka merasa tidak mampu: keterbatasan waktu, kurangnya rasa percaya diri, peran domestik yang padat, bahkan minimnya akses belajar menulis. Di sinilah peran Indscript menjadi penting.
Dengan metode khas seperti ‘10 Menit Menulis Sehari’, Indscript membuktikan bahwa perempuan dapat menulis buku meskipun hanya menggunakan telepon genggam, di sela waktu anak tidur, atau saat memasak. Ini bukan sekadar teori, ribuan penulis pemula telah dibimbing, dan ratusan buku telah berhasil diterbitkan melalui program-program yang dijalankan oleh Indscript Creative.
“Banyak di antara mereka yang awalnya berkata, ‘saya hanya ibu rumah tangga biasa.’ Namun setelah bergabung, mereka menulis, menerbitkan buku, bahkan membangun personal branding. Dari hanya ibu, menjadi sumber inspirasi,” ujar Indari Mastuti, pendiri sekaligus CEO Indscript.
Dari Komunitas Menjadi Gerakan Nasional
Indscript bukan hanya sekadar penyedia jasa penulisan. Indscript membangun komunitas, membentuk budaya literasi, dan melahirkan gerakan. Melalui grup-grup khusus, kelas menulis, serta aktivitas di media sosial, para perempuan saling mendukung, berbagi, dan tumbuh bersama.
Lebih dari itu, karya-karya yang dihasilkan para penulis Indscript tidak hanya berbicara tentang kreativitas, tetapi juga membawa misi dakwah literasi. Buku-buku yang ditulis penuh dengan nilai-nilai Islam, semangat perbaikan diri, dan pesan kehidupan yang menyentuh. Tidak berlebihan jika kini Indscript dikenal luas sebagai “Rumah Literasi Muslimah Indonesia.”
Buku Adalah Warisan dan Bentuk Cinta
Bagi Indscript, menulis buku bukan sekadar pencapaian pribadi. Lebih dari itu, buku adalah warisan intelektual dan spiritual. Buku menjadi media untuk mencurahkan pengalaman, menyalurkan nilai-nilai kehidupan, dan menyuarakan hal-hal baik yang ingin diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Melalui tulisan, para perempuan penulis Indscript menyampaikan kisah pengasuhan, perjuangan rumah tangga, pengalaman spiritual, hingga refleksi kehidupan yang sarat makna. Setiap kalimat dalam buku menjadi bentuk cinta dan amal kebaikan yang tak terputus.
“Menulis adalah ibadah. Dan buku dapat menjadi amal jariah. Inilah yang selalu kami tanamkan kepada setiap penulis pemula di komunitas kami,” tegas Indari Mastuti.
Indscript di Usia 18: Konsisten, Tangguh, dan Menginspirasi
Usia 18 tahun adalah momen reflektif. Di tengah derasnya arus digital dan perubahan zaman, Indscript tetap teguh pada misinya: memberdayakan perempuan melalui literasi.
Dari Bandung, jejak Indscript kini menjalar ke berbagai kota di Indonesia. Semua dilakukan dengan visi kuat: semua orang bisa menulis, asalkan diberikan ruang, pendampingan, dan keberanian untuk memulai.
Menulis sebagai Jalan Dakwah
Hari ini, Indscript tidak hanya dikenal sebagai agensi penulisan buku. Lebih dari itu, Indscript menjadi simbol kebangkitan literasi perempuan. Sebuah rumah yang menjadikan menulis sebagai jalan perubahan, jalan kebaikan, dan jalan menuju keberkahan.
Anda bisa menjadi bagian dari gerakan ini. Mulailah dengan satu kalimat, satu paragraph, satu niat untuk berbagi. Sebab siapa pun Anda, ibu rumah tangga, guru, pelajar, karyawan, atau pelaku usaha, Anda berhak menulis, dan Anda pantas memiliki buku untuk menebarkan kebaikan.
Selamat Milad ke-18, Indscript Creative. Terus menyalakan cahaya literasi dari rumah-rumah kecil, menuju Indonesia yang lebih berdaya melalui tulisan.***