Menulis bukan lagi sekadar kegiatan menuangkan isi hati atau hobi yang dilakukan di sela waktu luang. Di tangan Indari Mastuti, dunia literasi menjelma menjadi ekosistem produktif yang menghidupi banyak orang, terutama para perempuan yang ingin berkarya dari rumah. Melalui Sales Academy, Indari membangun wadah belajar menulis yang tak hanya menumbuhkan kemampuan literasi, tapi juga mengasah keterampilan bisnis dan adaptasi digital. Dalam sesi pembelajarannya, Indari menekankan tiga hal penting: kesungguhan belajar, kemampuan beradaptasi dengan era AI, serta promosi cerdas dan kolaborasi yang luas.
Menulis dengan Kesungguhan dan Konsistensi
Indari membuka sesinya dengan menegaskan bahwa kesuksesan dalam dunia penulisan tidak datang dari bakat semata, melainkan dari kesungguhan dan disiplin. Ia mengajak peserta Sales Academy untuk mengikuti setiap materi dan tugas dengan serius, karena di situlah letak pembentukan karakter penulis profesional.
Sebagai pijakan, Indari merekomendasikan dua buku penting: Writing Innovation dan Melangit. Kedua buku ini menceritakan perjalanan panjangnya selama lebih dari 18 tahun berkecimpung di dunia literasi dan bisnis penulisan. Dari tahun 1996 hingga kini, Indari membuktikan bahwa konsistensi bisa menjadi pondasi kokoh untuk bertahan di tengah perubahan zaman.
Salah satu kisah inspiratif yang ia bagikan adalah tentang Umi Aleya, penulis yang sejak 2014 bergabung dan kini mampu menghasilkan puluhan juta rupiah per bulan dari menulis. Semua itu berawal dari kemauan mengikuti arahan dan mengerjakan tugas dengan sepenuh hati. Pesannya sederhana: siapa pun bisa sukses di dunia literasi, asal mau belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak mudah menyerah.
Menulis dan Beradaptasi di Era AI
Perubahan teknologi kini tak terelakkan, dan dunia penulisan pun ikut bergerak menuju era baru. Indari menyadari pentingnya beradaptasi, karena itu ia meluncurkan program AI Versity, sebuah wadah pembelajaran bagi penulis agar akrab dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Melalui AI Versity, para penulis tidak hanya belajar menulis, tetapi juga diajak mengeksplorasi penggunaan AI untuk mendukung kreativitas: mulai dari desain, ide cerita, hingga konten promosi. Program ini bukan sekadar pelatihan, melainkan langkah strategis agar penulis tetap relevan di era digital yang terus berkembang.
Selain itu, Indscript juga memberikan fee bagi karya terbaik di tiga lini utama: Quotes, Artikel, dan Kisah. Sistem penghargaan ini menjadi motivasi nyata bahwa menulis bisa menghasilkan uang. Namun, ada satu kebijakan menarik: setiap penulis yang menerima fee wajib mengunggah hasil karyanya di media sosial dan menandai akun Buku Inskrip. Tujuannya agar karya mereka lebih dikenal publik sekaligus membangun personal branding sebagai penulis profesional.
Menurut Indari, adaptasi dan promosi digital adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Dengan berani tampil di dunia maya, seorang penulis bukan hanya dikenal lewat karyanya, tapi juga dipercaya oleh pembacanya.
Promosi Cerdas dan Kolaborasi Literasi
Menulis tanpa promosi ibarat menanam tanpa menyiram, tidak akan tumbuh subur. Karena itu, Indari mendorong para penulis untuk memanfaatkan media sosial secara strategis. Melalui WA Marketing dan IG Marketing, penulis bisa mempromosikan karya lewat status, story, atau unggahan harian yang disertai storytelling.
Namun promosi tidak berhenti di dunia digital. Indari juga memperkuat kegiatan offline selling melalui gerakan Literasi Islami, sebuah program kolaboratif yang melibatkan sekolah, komunitas, dan sponsor. Para penulis diberi kesempatan untuk tampil sebagai pembicara di berbagai kegiatan, membawa buku-buku mereka, dan memperluas jejaring literasi. Kolaborasi ini tidak hanya memperkenalkan karya, tetapi juga menumbuhkan semangat membaca di berbagai lapisan masyarakat.
Indari percaya bahwa keberhasilan tidak datang dari kerja keras semata, melainkan dari kerja cerdas. Ia sendiri mengatur kegiatannya dengan efisien, menyatukan berbagai pertemuan dalam satu agenda agar energi dan waktu tersalurkan secara efektif. Prinsip smart work ini ia tularkan kepada seluruh peserta: rencanakan hari dengan baik, tentukan prioritas, dan pastikan setiap langkah membawa hasil nyata.
Dengan strategi yang terarah, pemanfaatan teknologi, dan kolaborasi lintas bidang, Indari Mastuti membuktikan bahwa dunia literasi bisa menjadi jalan menuju kemandirian ekonomi dan kebermanfaatan sosial. Melalui Sales Academy, ia menumbuhkan generasi penulis yang tidak hanya piawai merangkai kata, tetapi juga cerdas membaca peluang.
Menulis bukan lagi sekadar passion, tetapi telah menjadi profesi yang hidup, berkembang, dan penuh makna.