Infoindscript.com-Rangkasbitung 21 Juli 2025
Bagaimana cara mengatasi cyberbullying yang sering terjadi? kita bisa mengatasinya dengan menyimpan bukti, mencari bantuan profesional, melaporkan kasus cyberbullying, dan tidak berhubungan dengan pelaku. Cyberbullying adalah perundungan yang terjadi melalui perangkat digital, seperti komputer, tablet, dan ponsel. Perundungan ini bersifat anonim dan sulit dilacak sehingga pelaku mudah melakukannya tanpa harus berhadapan dengan korban.
Semakin meningkatnya penggunaan internet untuk membuat cyberbullying rentan dialami oleh berbagai kalangan, terutama anak muda yang menggunakan internet aktif. Mulai dari ancaman sehingga pelecehan, yang dapat mengganggu kesejahteraan mental dan emosional korban. Di era teknologi yang terus berkembang, pengenalan cyberbullying semakin penting.
Apa itu Cyberbullying?
Cyberbullying adalah jenis tindakan bullying di dunia maya, yang ditunjukan untuk mengucilkan dan melukai seseorang. Perilaku ini dapat meningkat karena anonimitas dalam berinteraksi di dunia maya. Meskipun tidak dilakukan secara tatap muka, cyberbullying berdampak serius pada kesehatan mental. Cyberbullying merupakan perilaku berulang yang ditunjukkan untuk menakuti, mempermalukan mereka yang menjadi sasaran, atau membuat marah. Adapun beberapa macam bentuk cyberbullying adalah sebagai berikut:
- Mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalu platfrom chatting, menuliskan kata-kata pada kolom komentar di media sosial atau memposting sesuatu yang memalukan.
- Meniru atau mengatasnamakan seseorang (misalnya dengan akun palsu) dan mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka.
- Menyebarkan teks, gambar, audio, maupun video eksplisit tanpa persetujuan (consent).
- Menggunakan istilah kasar, negatif atau merendahkan untuk memanggil orang lain.
- Menyebarkan gosip untuk merusak reputasi seseorang.
Dampak Cyberbullying
Dampak psikologis dari cyberbullying dapat meningkatkan stres, kecemasan, dan depresi pada korban. Serangan verbal online, ancaman atau pelecehan secara digital dapat merusak kepercayaan diri, meningkatkan risiko masalah kesehatan mental, dan merintangi perkembangan emosional. Sementara itu, dampak sosial dari cyberbullying dapat menyebabkan isolasi sosial, kesulitan membangun hubungan interpersonal, bahkan mengarah pada penarikan diri dari kegiatan sosial.
Korban akan mengalami kesulitan dalam menjalin persahabatan atau merasa dikucilkan oleh teman sebaya, mengakibatkan dampak jangka panjang pada kesejahteraan sosial mereka. Kemudian dampak fisik dari cyberbullying ini mungkin tidak terlihat secara langsung, tetapi stres yang berkelanjutan dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Gangguan tidur, masalah pencernaan, sakit kepala, dan penurunan daya tahan tubuh. Mengenali dan mengatasi dampak-dampak tersebut melibatkan peran aktif dalam mendorong kesadaran, pencegahan cyberbullying, dan pendidikan. Memberikan dukungan kepada indivdu yang terkena dampak untuk membantu mereka bisa pulih secara holistik.
Penyebab Cyberbullying
Beberapa alasan yang mendorong seseorang melakukan cyberbullying adalah sebagai berikut:
- Gangguan Mental
Pelaku cyberbullying tidak jarang mengalmi gangguan mental yang membuat kondisi kejiwaan semakin buruk, ketika menggunakan gawai secara terus menerus. Pelaku cyberbullying cenderung memiliki sifat agresif, hyperactive, implusif, dan memiliki rekam jejak penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol. Selain itu, orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian dark tetrad, terdiri dari narsisme, sadisme, machiavellianism, dan psikopat (kepribadian yang manipulatif), lebih berisiko melakukan cyberbullying.
2. Terjadinya Konflik
Salah satu penyebab cyberbullying adalah terjadinya konflik antara dua orang yang sebelumnya menjalin sebuah hubungan. Keinginan untuk menindas orang lain disini bisa memicu pertikaian dan kerengganggan hubungan, maka dari itu bentuk cyberbulllying dapat dikategorikan sebagai bentuk balas dendam.
3. Korban Bullying
Sangat jarang korban bullying menjadi pelaku cyberbullying, trauma dari pengalaman di-bully, baik di dunia nyata ataupun di dunia maya. Membuat mereka ingin melampiaskan amarahnya kepada orang lain, dan membuat orang bisa merasakan apa yang ia pernah di rasakan
4. Terisolasi atau Merasa Kesepian
Tindakan cyberbullying bisa disebabkan karena pelaku mengalami rasa kesepian yang ekstrem, sehingga membuat pelaku cyberbullying merasa terisolasi. Apabila dihiraukan oleh orang lain, mereka akan menyerang dan melampiaskan amarah kepada orang lain.
Cara Mengatasi Cyberbullying untuk Pelaku
Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya telah melakukan cyberbullying, dan hanya menganggap tindakan tersebut sebagai candaan semata. Padahal, perlu memahaminya bahwa candaan seharusnya tidak sampai menyakiti orang lain. Beberapa cara meredam keinginan untuk melakukan cyberbullying yang bisa diterapkan, yaitu:
- Mengindentifikasi Masalah dalam Diri Sendiri
Cyberbullying bisa memicu kesehatan mental yang semakin menurun. Oleh karena itu, cobalah mengindentifikasi masalah di dalam diri sendiri yang berdampak pada kesehatan mental. Konsultasikan kondisi kesehatan mental dengan dokter untuk mencari tahu faktor pemicu dari tindakan cyberbullying itu sendiri.
- Mulai Berinteraksi dengan Orang Lain
Jika tindakan bullying yang dilakukan didasari dengan perasaan kesepian dan kurangnya perhatian serta kasih sayang, mulailah membangun hubungan sosial yang baik dengan orang lain. Mengikuti kegiatan sukarela atau ekstrakurikuler yang sesuai dengan hobi, bisa menjadi suatu pilihan aktivitas untuk menghindarkan diri dari keinginan melakukan cyberbullying.
- Mencoba Hobi Baru agar Tidak Bosan
Apabila cyberbullying dilakukan hanya karena rasa bosan, maka carilah aktivitas baru untuk menghilangkan rasa bosan tersebut. Menghabiskan waktu dan tenaga agar melakukan aktivitas yang disenangi tentunya lebih menyenangkan, dan berdampak positif daripada melakukan cyberbullying.
Teknologi untuk Pencegahan Cberybullying
Teknologi memiliki peran vital dalam pencegahan cyberbullying dengan berbagai alat dan inovasi yang bisa diadopsi. Penggunaan filter dan kontrol parental menjadi alat penting bagi orang tua, untuk membatasi akses anak-anak mereka yang berpotensi merugikan atau mengekspos mereka terhadap risiko cyberbullying. Dengan fitur-fitur ini, orang tua dapat memantau aktivitas anak-anak ketika memakai gadget dan memberikan perlindungan ekstra terhadap konten yang berbahaya.
Penutup:
Mencegah cyberbullying sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang era digital, bertanggu jawab dalam berinteraksi sosial, dan memberikan dukungan pada korban cyberbullying. Beberapa cara konkret yang bisa dilakukan antara lain: berpikir sebelum bertindak, membatasi penggunaan media sosial, menghormati orang lain, dan melaporkan tindakan cyberbullying. Dengan mengambil tindakan cyberbullying pencegahan dan mendukung korban, kita dapat menciptakan lingkungan online yang lebih aman dan nyaman bagi semua orang.