Infoindscript.com-Bogor, 20 Juni 2025
Di tengah riuhnya dunia yang terus bergerak, ada satu ruang yang tampak sunyi tetapi penuh kehidupan, yakni rumah. Di sinilah banyak perempuan menapaki peran istimewanya sebagai ibu, istri, dan pengatur rumah tangga. Namun di balik dinding rumah, justru semangat literasi terus menyala. Mimpi-mimpi yang sempat terlipat rapi karena kesibukan domestik mulai dibentangkan kembali.
Salah satu jembatan yang menyatukan perempuan, rumah, dan dunia luar adalah Indscript Creative. Sebuah komunitas dan ekosistem literasi yang digagas oleh perempuan untuk perempuan, agar tetap bisa berkembang dan bersuara meski dari dalam rumah.
Perempuan dan Literasi: Sebuah Gerakan Sunyi yang Menggema
Perempuan dan literasi sejatinya memiliki sejarah panjang. Dalam budaya manapun, saat perempuan cerdas dan berdaya melalui membaca dan menulis, peradaban turut terangkat. Namun tidak semua perempuan memiliki ruang aman dan kesempatan untuk mengembangkan potensi literasinya, terutama mereka yang memilih atau berada dalam peran domestik.
Kesibukan mengurus anak, memasak, membersihkan rumah, hingga mendampingi suami, kerap membuat perempuan merasa kehilangan ruang ekspresi diri. Padahal, di tengah rutinitas itu, tersimpan cerita, nilai, dan refleksi yang bisa menginspirasi dunia. Literasi menjadi jembatan bagi perempuan untuk tetap bersuara, berdaya, dan berkembang meskipun dari rumah.
Menulis bagi perempuan bukan semata hobi, tetapi bisa menjadi sarana penyembuhan, refleksi, bahkan aktualisasi diri. Banyak perempuan yang merasa lebih tenang, terarah, dan kembali menemukan makna hidup setelah menuliskan isi pikirannya. Dari sinilah muncul kesadaran bahwa tulisan bisa menjadi medium perubahan, baik secara pribadi maupun sosial.
Indscript Creative: Rumah Kedua Para Perempuan Penulis
Indscript Creative hadir bukan sekadar sebagai agensi kepenulisan. Ia menjadi rumah kedua bagi para perempuan yang ingin kembali menulis, belajar, dan berbagi. Didirikan oleh Indari Mastuti—seorang ibu, pebisnis, dan penulis produktif. Indscript Creative tumbuh sebagai komunitas yang memahami denyut perjuangan perempuan dari dalam rumah.
Melalui pelatihan menulis, pendampingan penerbitan buku, hingga program-program literasi daring, Indscript Creative tidak hanya membuka peluang berkarya, melainkan juga membangun keberanian untuk bermimpi kembali. Di sana, para ibu rumah tangga menemukan kembali jati dirinya sebagai perempuan berpengetahuan, punya karya, dan bisa memberi kontribusi di luar pagar rumah.
Yang menjadikan Indscript berbeda adalah pendekatannya yang membumi. Program-programnya dirancang agar bisa diakses siapa saja, bahkan oleh ibu-ibu yang sibuk mengurus rumah. Sesi pelatihan fleksibel, suasana komunitas hangat, dan adanya mentor yang mendampingi, membuat para perempuan merasa diterima dan didukung.
Dari Sudut Dapur Menuju Rak Buku dan Layar Dunia
Kisah para alumni Indscript Creative membuktikan bahwa literasi mampu mengubah hidup. Dari ibu rumah tangga yang minder, mereka kini menulis buku, mengisi pelatihan online, bahkan menghasilkan penghasilan. Beberapa sukses membangun komunitas literasi dan menjadi inspirator perempuan di lingkungan sekitarnya.
Tak sedikit dari mereka yang kini memiliki portofolio tulisan di media daring, memiliki akun media sosial produktif, atau bahkan menerbitkan buku solo. Mereka tidak hanya menulis kisah hidup mereka, melainkan juga menyuarakan isu-isu perempuan, keluarga, dan kemanusiaan dengan sudut pandang yang menyentuh.
Tulisan demi tulisan yang lahir dari dapur, ruang tamu, dan sela-sela waktu tidur anak, kini telah terbit menjadi buku, artikel, dan konten inspiratif di berbagai platform. Dunia akhirnya tahu, bahwa perempuan yang tinggal di rumah bukan berarti kehilangan akses menuju dunia luar. Asalkan ada ruang, dukungan, dan komunitas seperti Indscript Creative.
Penutup
Perempuan, literasi, dan Indscript Creative adalah kombinasi yang kuat. Mereka bukan hanya menulis, tetapi membangun peradaban. Bukan hanya berkarya, melainkan juga membangkitkan rasa percaya diri dan potensi yang sempat tertidur. Dari rumah yang sederhana, perempuan bisa melangkah menuju dunia dengan pena di tangan dan cerita yang tak akan habis dituliskan.