Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menciptakan ketahanan energi yang berkelanjutan. Dalam skenario transisi energi (TE), yang mencakup efisiensi energi dan pengembangan energi terbarukan, proyeksi kebutuhan energi final pada tahun 2045 dapat mencapai sekitar 436 Mtoe. Perbedaan ini menunjukkan potensi penghematan energi melalui penerapan teknologi efisien dan peralihan ke sumber energi bersih. ejournal2.undip.ac.id
Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, Indonesia menargetkan kontribusi energi terbarukan (ET) sebesar 70% pada tahun 2045, dengan transisi bertahap menuju 100% pada tahun 2060. Proyeksi ini mencakup pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, hidro, biomassa, dan energi nuklir. renewablesroadmap.iclei.org
Program Asta Cita yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya transisi menuju energi bersih dan efisien. Dalam hal ini, energi nuklir menjadi salah satu solusi potensial untuk mendukung ketahanan energi, mengingat kemampuannya yang efisien dan rendah emisi karbon.
Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana energi nuklir dapat mendukung Asta Cita dalam mencapai ketahanan energi nasional. Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk mencapai net-zero emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Komitmen ini tercantum dalam Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR)yang disampaikan kepada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) pada Juli 2021.ieefa.org mentari.info+1c
Apa itu Asta Cita?
Asta Cita adalah visi strategis Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, berkelanjutan, dan berdaya saing. Dalam dokumen visi-misi mereka, Asta Cita mencakup delapan misi utama, salah satunya adalah “Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru” (Prabowo Subianto).
Dalam konteks ini, sektor energi menjadi fokus utama, dengan tujuan untuk menciptakan kemandirian energi melalui diversifikasi sumber energi dan pemanfaatan energi bersih guna mengurangi dampak perubahan iklim. Energi nuklir, dengan kapasitas besar dan emisi karbon rendah, dipandang sebagai salah satu solusi strategis dalam mencapai target tersebut (RRI, IAEA).
Penting untuk dicatat bahwa pengembangan energi nuklir harus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keselamatan, keberlanjutan, dan dampak sosial-ekonomi. Oleh karena itu, implementasi teknologi ini memerlukan perencanaan yang matang dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan lembaga terkait, untuk memastikan bahwa transisi energi menuju sumber yang lebih bersih dan berkelanjutan dapat tercapai secara adil dan efektif. Beberapa studi menunjukkan bahwa energi nuklir dapat memainkan peran kunci dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca dalam jangka panjang (World Nuclear Association, The Conversation).
Program Prioritas di Bidang Energi
Program prioritas dalam Asta Cita di bidang energi berfokus pada beberapa langkah strategis untuk menciptakan ketahanan energi yang berkelanjutan. Salah satunya adalah diversifikasi sumber energi. Indonesia, yang kaya akan sumber daya alam, bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan lebih memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa. Langkah ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan energi domestik, tetapi juga untuk mengurangi dampak perubahan iklim melalui pengurangan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, pembangunan infrastruktur energi juga menjadi prioritas utama. Pemerintah berencana untuk memperkuat jaringan energi di seluruh Indonesia, baik di perkotaan maupun daerah-daerah yang lebih terpencil. Pembangunan pembangkit energi dan sistem distribusi yang efisien akan memastikan pasokan energi yang stabil dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Di samping energi terbarukan, energi nuklir juga menjadi bagian dari strategi ketahanan energi nasional. Energi nuklir dianggap sebagai solusi yang sangat potensial untuk mendukung kebutuhan energi jangka panjang Indonesia. Keuntungan utama dari energi nuklir adalah rendahnya emisi karbon, yang sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan kapasitas besar yang dimilikinya, energi nuklir dapat menjadi alternatif yang dapat diandalkan, selain energi terbarukan, untuk memastikan pasokan energi yang stabil dan berkelanjutan.
Selanjutnya, efisiensi energi akan menjadi bagian dari program untuk mengoptimalkan penggunaan energi yang ada, dengan menerapkan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Kampanye untuk mengedukasi masyarakat mengenai penghematan energi juga akan menjadi bagian penting dari program ini.
Peran Energi Nuklir dalam Ketahanan Energi
Energi nuklir memiliki peran yang semakin penting dalam mendukung ketahanan energi Indonesia, terutama di tengah kebutuhan energi yang terus berkembang. Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor energi terbarukan, dengan total kapasitas terpasang mencapai 419 gigawatt (GW), mencakup energi surya (207,8 GW), angin (60,6 GW), biomassa (32,6 GW), panas bumi (23,7 GW), hidro (75 GW), dan mikro-hidro (19,3 GW) . Namun, hingga saat ini, baru sekitar 14,5% dari potensi tersebut yang dimanfaatkan.en.wikipedia.org+1mdpi.com+1apnews.com+1climatescorecard.org+1
Untuk mencapai target net-zero emissions pada tahun 2060, Indonesia berencana menambah kapasitas pembangkit listrik sebesar 103 GW hingga tahun 2040, dengan 70% di antaranya berasal dari energi terbarukan seperti surya, angin, hidro, dan biomassa.
Selain itu, energi nuklir juga menjadi bagian dari strategi ketahanan energi nasional. Pemerintah Indonesia menargetkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama pada tahun 2032 dengan kapasitas 2 x 250 megawatt (MW), yang kemudian akan ditingkatkan menjadi 3 GW pada tahun 2035 dan 9 GW pada tahun 2040.researchgate.netnuclearbusiness-platform.com
Pengembangan energi terbarukan dan nuklir ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil, meningkatkan kemandirian energi, dan mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Namun, pengembangan energi terbarukan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi jangka panjang Indonesia.Oleh karena itu, energi nuklir juga menjadi bagian penting dari strategi ketahanan energi nasional. Pemerintah Indonesia menargetkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama pada tahun 2032 dengan kapasitas 2 x 250 megawatt (MW), yang akan ditingkatkan menjadi 3 GW pada tahun 2035 dan 9 GW pada tahun 2040 .
Salah satu keunggulan utama energi nuklir adalah ketersediaannya yang stabil dalam jangka panjang. Berbeda dengan energi terbarukan yang bergantung pada kondisi cuaca, energi nuklir tidak terpengaruh oleh fluktuasi musim atau cuaca, menjadikannya sebagai sumber energi yang dapat diandalkan. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) mampu menyediakan pasokan energi yang stabil untuk memenuhi kebutuhan listrik baik industri maupun rumah tangga dalam jangka panjang.
Selain itu, energi nuklir memiliki emisi karbon yang sangat rendah, menjadikannya sebagai pilihan yang ramah lingkungan. Dalam upaya Indonesia untuk mencapai net-zero emissions dan mengurangi dampak perubahan iklim, energi nuklir berperan sebagai solusi jangka panjang yang sangat relevan. Dibandingkan dengan pembangkit listrik berbasis batu bara atau minyak, PLTN tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan, yang mendukung komitmen Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim.
Dengan memanfaatkan energi nuklir, Indonesia juga dapat meningkatkan kemandirian energi. Ketergantungan pada energi impor dapat dikurangi, memperkuat ketahanan nasional terhadap fluktuasi harga energi global. Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia memiliki potensi untuk menciptakan sistem energi yang lebih mandiri dan stabil dengan memanfaatkan energi nuklir.
Keunggulan lainnya adalah keamanan energi. Dengan teknologi nuklir yang semakin aman dan efisien, Indonesia dapat memastikan pasokan energi yang stabil dan mengurangi risiko ketergantungan pada energi fosil yang rentan terhadap gejolak pasar internasional.
Penanganan Dampak Lingkungan dalam Pengembangan Energi Nuklir
Meskipun energi nuklir menawarkan banyak keuntungan, pengembangannya tidak lepas dari tantangan, terutama terkait dengan dampak lingkungan dan keselamatan. Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh industri nuklir adalah pengelolaan limbah nuklir, yang dapat tetap berbahaya selama ribuan tahun. Untuk itu, pengelolaan limbah nuklir yang aman dan efektif harus menjadi prioritas dalam setiap proyek pembangkit listrik tenaga nuklir.
Keamanan fasilitas nuklir juga menjadi perhatian utama. Dengan sejarah kecelakaan seperti Chernobyl dan Fukushima, Indonesia harus memastikan bahwa setiap fasilitas nuklir dibangun dengan standar keamanan yang sangat ketat, menggunakan teknologi terbaru yang dapat meminimalkan risiko. Oleh karena itu, penting untuk adanya regulasi dan pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa operasional PLTN sesuai dengan standar internasional.
Selain itu, edukasi masyarakat mengenai energi nuklir juga sangat penting. Masyarakat harus diberi pemahaman yang jelas mengenai manfaat dan risiko energi nuklir, serta langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi potensi dampaknya. Program ini akan membantu membangun kepercayaan publik terhadap teknologi nuklir dan mendukung implementasinya di Indonesia.
Terakhir, pemantauan lingkungan di sekitar fasilitas nuklir harus dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa tidak ada dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Pemantauan radiasi dan kualitas lingkungan di sekitar fasilitas nuklir akan memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa pengembangan energi nuklir dilakukan dengan cara yang aman dan bertanggung jawab.
Penutup
Energi nuklir menawarkan banyak keuntungan dalam mendukung ketahanan energi Indonesia yang berkelanjutan, sesuai dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran. Dengan mengembangkan energi nuklir secara hati-hati, memperhatikan keamanan, dan mengelola dampak lingkungannya dengan baik, energi nuklir dapat menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk kebutuhan energi Indonesia. Program Asta Cita yang menekankan diversifikasi sumber energi, pengurangan emisi, dan peningkatan efisiensi energi dapat terwujud dengan memanfaatkan potensi energi nuklir, seiring dengan pengembangan sumber energi terbarukan lainnya.
Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan energi nuklir dalam mencapai kemandirian energi yang berkelanjutan, yang mendukung visi Indonesia yang lebih mandiri, maju, dan ramah lingkungan.
Tangerang Selatan, 20 Juni 2025