Diabetes salah satu penyakit yang rentan dialami oleh lansia. Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula, kondisi ini bisa memicu berbagai gangguan organ tubuh. Jika tidak dikontrol dan dirawat dengan baik pengidap diabetes bisa mengalami komplikasi pada kesehatannya. Diabetes bisa dialami oleh siapa saja, hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya pola makan yang kurang sehat dan jarang berolahraga, diabetes lansia adalah penyakit kronis yang dialami oleh orang berusia lanjut. Penderita penyakit diabetes tiga puluh tiga persen orang yang berusia enam puluh lima tahun dan lebih tua. Lansia berisiko lebih besar mengalami komplikasi yang berhubungan dengan diabetes, termasuk hipoglikemia, gagal ginjal dan penyakit jantung.
Diabetes pada lansia dapat memicu berbagai gejala seperti penurunan berat badan, kelelahan, meningkatnya rasa haus, serta gangguan buang air kecil. Segera periksakan kondisi kesehatan jika lansia mengalami gejala penyakit diabetes. Cara mengontrol diabetes pada lansia yang bisa dilakukan, seperti:
- Menjalan Pola Makan
Perbanyak mengonsumsi sayuran, biji-bijian, buah, serta daging tanpa lemak. Batasi asupan makanan yang mengandung gula atau pemanis buatan, lemak jenuh, hingga karbohidrat sederhana. Lansia yang didiagnosisi mengalami diabetes, sebaiknya memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Menjalani pola makan tepat menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol diabetes pada lansia.
- Melakukan Pengecekan Kadar Glusoka Secara Rutin
Bisa menyiapkan alat untuk mengecek kadar glusoka. Dengan begitu bisa melakukan pengecekan kadar glusoka lansia secara rutin di rumah.
- Lakukan Pengobatan dengan Baik
Lansia menjalani pengobatan dianjurkan oleh dokter secara rutin, meskipun dalam kondisi yang sehat. Agar kadar gula darah dapat dikontrol dengan baik.
- Melakukan Aktivitas Sederhana
Lansia bisa melakukan berbagai kegiatan sederhana di dalam rumah, seperti berjalan atau membereskan rumah. Jika kondisi kesehatan masih optimal, tidak salahnya untuk melakukan olahraga secara rutin seperti berjalan kaki, bersepeda, berlari, atau melakukan aerobik. Sehingga terhindar dari kondisi obesitas, jangan lupa untuk mendampingi lansia saat melakukan aktivitas secara fisik atau olahraga agar terhindar dari cedera.
- Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin
Melakukan pengecekan kolestrol, kesehatan mata, kesehatan gigi dan mulut, tekanan jantung, serta ginjal. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada komplikasi yang dialami oleh lansia. Selain memastikan kadar gula dara tetap stabil, perlu membawa lansia ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
- Gaya Hidup Sehat
Pastikan lansia menjalani gaya hidup sehat dengan memperbanyak waktu tidur dan istirahat, berhenti merokok, serta perbanyak mengonsumsi air putih untuk mengontrol diabetes pada lansia.
Ciri-ciri Diabetes pada Lansia
Tanda dan gejala diabetes setiap orang bervariasi. Beberapa memiliki gejala ringan sementara penderita lainnya menujukkan tanda-tanda jelas, bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuhnya.
Berikut ciri-ciri diabetes yang harus diwaspadai:
- Kelelahan ekstrem
Gejala lain diabetes pada lansia adalah kelelahan ekstrem. Ketika kadar gula darah tinggi, tubuh lebih sulit untuk mengubah glukosa menjadi energi.
- Peningkatan rasa haus dan buang air kecil
Diabetes menyebabkan penumpukan kelebihan glukosa dalam darah yang membuat ginjal bekerja secara berlebihan. Saat ginjal bekerja untuk menyaring glukosa ini, kelebihan glukosa diekskresikan ke dalam urin dan menarik cairan dari tubuh. Memunculkan rasa lebih haus dari biasanya (polydipsia) sehingga minum lebih banyak cairan dan lebih sering buang air kecil (polyuria).
- Sakit Kepala
Sakit kepala kerap menjadi keluhan dan tidak berbahaya, tetapi sakit kepala bisa menandakan bahwa gula darah atau glukosa, berada di luar batas normal.
- Penglihatan Kabur
Kadar glukosa yang tinggi dapat menarik cairan keluar dari lensa mata, sehingga mereka tidak fokus. Bila tidak diobati dengan benar, gejala diabetes ini dapat menyebabkan pembentukan pembuluh darah yang ada. Kondisi ini menyebabkan sebagian kehilangan penglihatan.
- Nafsu makan meningkat
Tanda diabetes lainnya pada manula adalah lebih lapar dari biasanya, kondisi ini yang disebut polifagia. Kondisi yang terjadi ketika diabetes mencegah glukosa makanan mencapai sel-sel, membuat dirinya merasa lebih lapar setelah makan banyak.
- Pusing dan pingsan
Lansia dengan diabetes mungkin mengalami kadar gula darah rendah, dibawah tujuh puluh mili gram atau hipogklemia. Ketika kadar glukosa darah menurun, dapat menyebabkan pusing , kebingungan, gemeteran, bahkan pingsan.
Penyebab Diabetes
Diabetes pada lansia terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup atau kombinasi keduanya. Faktor yang meningkatkan terjadinya diabetes pada manusia adalah hipertensi, riwayat diabetes pada keluarga, riwayat prediabetes, kelebihan berat badan memiliki gaya hidup buruk seperti merokok dan kurang olahrag.
Perawatan Diabetes untuk Lansia
Saat ini belum menemukan cara untuk menyembuhkan diabetes pada lansia. Jika hasil tes menujukkan dirinya penderita diabetes, dokter akan membuat rencana manajemen diabetes yang komprehensif. Dengan perawatan yang tepat, bisa tetap menjalani hidup yang aktif. Salah satu suplemen tambahan adalah Ensure rasa gandum yang mengandung berbagai nutrisi penting, yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Penutup:
Untuk mencegah diabetes pada lansia adalah melakukan aktivitas fisik secara rutin, mengelola stres, rutin memeriksa kadar gula darah, dan menjaga pola makan sehat. Sangat penting untuk menghindari rokok dan alkohol, serta menjaga berat badan yang ideal. Lansia dapat mengurangi risiko terkena diabetes dan menjaga kesehatan secara keseluruhan, mengonsumsi makanan sehat dan gizi yang seimbang. Bergerak aktif, seperti berolahraga secara rutin dan menghindari makan yang mengandung gula dan lemak secara berlebihan. Karena dapat memicu peningkatan kadar glukosa di dalam tubuh.