Infoindscript.com- Rangkasbitung, 23 Juni 2025
Cara mendidik anak memang berbeda-beda antara yang satu dengan anak lainnya. Tergantung dari kebutuhan anak, tidak terkecuali anak tuna netra. Pengalaman yang memiliki anak tuna netra akan menimbulkan perasaan bermacam-macam pada orang tua dan keluarga. Salah satu sikap yang muncul dari orang tua dengan anak tuna netra adalah protektif.
Saking protektifnya, sangat jarang orang tua atau keluarga bersikap khawatir yang berlebihan sehingga tidak mengizinkan anak tuna netra melakukan banyak hal. Bahkan ketika di rumah sekalipun.
Dan ketika beranjak dewasa, anak tuna netra akan menjadi individu yang tidak mandiri. Lalu bagaimana caranya agar anak tuna netra lebih mandiri dan orang tua bisa mengurangi sikap protektifnya? Beberapa tips mengajarkan kemandirian pada anak tuna netra adalah sebagai berikut:
1. Membiarkan Anak Tuna Netra melakukan Kegiatan Sendiri dengan Pengawasan
Membiarkan anak tuna netra melakukan kegiatan sendiri tanpa bantuan orang tua atau keluarga, mungkin hal yang cukup sulit dilakukan. Namun, jika terus-menerus membantu atau melakukan semua hal untuk anak tuna netra, lebih baik orang tua melakukan pengawasan dalam jarak aman. Orang tua dapat memberikan pertolongan jika anak tuna netra membutuhkan bantuan atau situasi mereka yang perlu dibantu. Dengan melakukan kegiatan tertentu, menjadi salah satu cara terbaik untuk mengajarkan kemandirian terhadap anak tuna netra.
2. Memberikan Apresiasi Anak Tuna Netra Berhasil Menyelesaikan Suatu Pekerjaan
Ketika anak tuna netra telah melakukan banyak hal dengan mandiri, disarankan orang tua dan keluarga memberikan apreasiasi. Tidak harus berups bentuk hadiah atau pujian. Akan tetapi mengucapkan kata “terima kasih” atau tindakan yang menujukkan bahwa dia anak yang membanggakan. Akan membuat anak tuna netra lebih percaya diri, ini salah satu cara untuk mengajarkan kemandirian kepada anak tuna netra lebih lanjut.
3. Memberikan Tugas yang Sesuai dengan Usianya
Orang tua dan keluarga bisa mengajak anak tuna netra melakukan kegiatan yang paling sederhana terlebih dahulu sesuai dengan usianya. Jangan lupa mengatakan “tolong” disaat anak tuna netra melakukan kegiatan. Karena ini dapat mengajarkan sikap yang baik kepada anak tuna netra, ketika dia membutuhkan pertolongan dari orang lain. Jika usia anak tuna netra telah mampu melakukan kegiatan sehari-hari, atau activity daily living (ADL), maka orang tua dapat mulai mengajarkan anak kemandirian melalui cara tersebut.
4. Memberikan Kesempatan Anak Tuna Netra Menentukan Pilihannya
Orang tua bisa mengajarkan kemandirian pada anak tuna netra dengan cara menentukan pilihannya. memberikan pertanyaan kepada anak tuna netra, hari ini dia ingin makan ayam atau telur, pergi ke taman atau ke supermarket, dan digendong ayah atau ibu. Meskipun hal sepele, tapi tindakan tersebut bentuk sikap mandiri pada anak ketika harus menetukan dan memutuskan berbagai pilihan hidupnya kelak.
5. Mencari Lembaga Pendampingannya yang Tepat
Ketika orang tua memiliki anak berkebutuhan khusus seperti penyandang tuna netra, mengajarkan kemandirian menjadi hal yang membutuhkan perhatian khusus. Tidak ada salahnya jika orang tua mecari seorang yang ahli atau lembaga yang mendampingi dalam mengasuh dan mendidik anak tuna netra. Dengan adanya lembaga pendampingan, atau rekan sesama orang tua yang memiliki anak tuna netra, mampu memberikan motivasi dan support sistem yang dibutuhkan oleh setiap orang tua dan keluarga dalam menciptakan ruangan inklusi untuk anak-anaknya.
Penutup:
Mengajarkan kemandirian pada anak tuna netra salah satu faktor untuk membangun karakter yang kuat dalam menghadapi tantangan hidup. Mendidik anak tuna netra membutuhkan pendekatan khusus yang fokus dengan pengembangan indra lain, terutama penggunaan alat bantu yang sesuai, serta pendengaran dan sentuhan. Untuk menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, serta mendorong kemandirian dan interaksi sosial.
